Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Belasan pedagang Pasar Binaiya Masohi protes soal penertiban Pasar Binaiya Masohi oleh Disperindag Kabupaten Maluku Tengah.
Belasan pedagang ini menyampaikan protes sampai ke gedung parlemen DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/4/2025).
"Kita angkat kesana angkat kemari, ada pedagang nangka yang buang jualan karena tidak laku," kecam salah seorang pedagang saat menemui Komisi II DPRD Maluku Tengah.
Belasan pedagang tersebut mengeluh soal penertiban pasar lantaran pasca penertiban pedagang merasa dagangannya tidak terlalu laku saat berada di dalam pasar.
Baca juga: Jalan Rusak Depan Perempatan KPU SBT Ganggu Pengendara, Warga : Rawan Kecelakaan
Baca juga: Jual Togel Online, Tukang Ojek di Ambon Divonis 1,6 Tahun Penjara
Sementara lapak dagangan yang disediakan dengan ukuran 2 x 1,5 meter oleh Pemda, ukurannya dinilai tidak memadai untuk menampung jualan.
Merespon hal itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku Tengah, Hidayat Samalehu mendukung upaya penataan pasar Binaiya Masohi oleh Disperindag.
Namun, ia menegaskan penertiban harus manusiawi dan sesuai dengan konsep penataan yang disiapkan oleh Pemda, kira-kira mekanisme penertiban di bagian luar pasar dan penataannya itu bagaimana.
"Memang, kadis sampaikan bahwa sudah menyediakan lapak untuk pedagang yang ditertibkan. Tentu, tujuan penertiban agar bisa menata kota, lebih khusus trotoar jalan karena itu adalah fasilitas umum," ucapnya.
Ditambahkan, informasi dari disperindag bahwa tidak semua pedagang yang datang mengeluh terdata dalam data base pedagang yang ada di Pasar Binaiya.
"Kedua, Disperindag juga sampaikan bahwa ternyata di dalam pasar masih banyak lapak kosong yang bisa ditempati lantaran total keseluruhan lapak 80, dan baru 15 lapak yang ditempati pedagang," pungkas Politisi Demokrat itu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.