Ambon Hari Ini

Wisuda Unpatti Nyaris 8 Jam, Wisudawan Sebut Acara Elit, Makan Siang Sulit

Pajihad, salah seorang wisudawan, mengungkapkan kekecewaannya atas pelaksanaan acara wisuda yang lama dan minim makanan..

TribunAmbon.com/ Jenderal Louis
WISUDA UNPATTI - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon kembali menggelar wisuda periode April 2025 yang diikuti sebanyak 2.360 wisudawan, Rabu (23/5/2025) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Suasana haru dan bahagia dalam acara wisuda Universitas Pattimura (Unpatti) periode April 2025, yang digelar pada Rabu (23/4/2025), menyimpan keluhan dari sejumlah wisudawan terkait durasi acara yang panjang dan minimnya fasilitas yang disediakan.

Sebanyak 2.360 wisudawan dari berbagai fakultas mengikuti prosesi wisuda yang dipaketkan dengan Dies Natalis Universitas Pattimura.

Namun, sorotan tertuju pada lamanya acara yang berlangsung nyaris delapan jam, terhitung sejak pukul 08.00 WIT hingga pukul 16.00 WIT.

Pajihad, salah seorang wisudawan, mengungkapkan kekecewaannya atas pelaksanaan acara tersebut. 

Ia menuturkan bahwa para wisudawan harus bertahan di dalam ruangan dalam waktu yang sangat lama tanpa adanya perhatian yang cukup terhadap kebutuhan dasar mereka.

Baca juga: Bersenjata Lengkap, Personel Polda Maluku Sambangi Warga Desa Tial Pasca Bentrok

Baca juga: Mata Lokal Fest 2025 Hadir Kembali, Dorong Aksi Nyata Lokalisasi SDGs untuk Masa Depan Bersama

Acara yang tampak begitu mewah dan unik namun wisudawan tak dapat makan siang.

"Kami hanya mendapatkan dua potong kue dan segelas air mineral sejak pagi hari. Padahal, acara sudah melewati jam makan siang, namun tidak ada lagi makanan yang disediakan hingga sore," ujar Pajihad kepada TribunAmbon.com, Jumat (25/4/2025).

"Acaranya elit, tapi makan siang saja sulit," tambahnya.

Lebih lanjut, Pajihad menjelaskan bahwa mahasiswa yang merasa lapar atau haus selama acara berlangsung terpaksa meminta bantuan anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) untuk membelikan makanan atau minuman. 

Pasalnya, para wisudawan dilarang untuk keluar ruangan selama prosesi wisuda.

"Kami yang masuk melalui jalur mandiri dikenakan biaya pendaftaran wisuda sebesar Rp. 750 ribu. Dengan biaya sebesar itu, kami mempertanyakan mengapa fasilitas yang kami terima sangat minim," ungkap Pajihad.

Kondisi serupa juga dialami oleh para orang tua dan wali wisudawan yang hadir untuk menyaksikan momen penting tersebut. 

Mereka harus menunggu di luar ruangan dengan fasilitas yang sangat terbatas, hanya berupa kursi plastik dan tenda sebagai tempat berteduh.

"Tidak sedikit orang tua wali yang datang dari luar Pulau Ambon untuk bisa menyaksikan langsung anaknya diwisuda. Sangat disayangkan mereka harus menunggu dengan fasilitas seadanya," imbuh Pajihad.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved