Ambon Hari Ini

Aliansi Baku Jaga Tanah Maluku, Demo Tolak PT. Waragonda di Haya-Malteng

Pantauan TribunAmbon.com, massa aksi berkumpul dan memulai orasi dari Lapangan Merdeka, Kota Ambon sekitar pukul 11.30 WIT.

|
Penulis: Maula Pelu | Editor: Mesya Marasabessy
Maula Pelu
PT. Waragonda - Saat berdemostrasi di depan Kantor Gubernur Maluku oleh Aliansi Baku Jaga Tanah, terkait penolakan operasional PT. Waragonda Minerals Pratama, di Negeri Haya, Maluku Tengah, Rabu (27/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Di depan Kantor Gubernur Maluku, Aliansi Baku Jaga Tanah, demonstrasi tolak operasional PT. Waragonda Minerals Pratama, di Negeri Haya, Maluku Tengah, Rabu (27/8/2025).

Pantauan TribunAmbon.com, massa aksi berkumpul dan memulai orasi dari Lapangan Merdeka, Kota Ambon sekitar pukul 11.30 WIT.

Terlihat puluhan masa aksi mengenakan atribut adat kain berang dan sejumlah poster kecaman terhadap PT. Waragonda.

Poster besar bertuliskan “Perusahaan yang rusak sasi masyarakat ada dikriminalisasi”nampak menjadi perhatian tersendiri.

Dalam poster tersebut dicantumkan sejumlah foto kerusakan lingkungan, yakni abrasi, banjir rob, hingga sejumlah makam hancur.

Sebelum berakhir di Kantor Gubernur Maluku, masa aksi melakukan long mars dari depan Pengadilan Ambon, mengelilingi lingkungan Kantor Gubernur Maluku. 

Baca juga: Ketua DPRD Maluku Tengah Setuju Rencana Pemekaran 4 Daerah Otonom Baru

Baca juga: Usai Bentrok, TribunAmbon.com Salurkan Bantuan Warga ke Pengungsi Hunuth

Di depan Kantor Gubernur Maluku, rupanya puluhan petugas kepolisian dan Satpol PP sudah bersiaga mengamankan jalannya aksi demonstrasi siang ini. 

Ditemui salah satu masa aksi yang juga merupakan warga Negeri Haya, Maluku Tengah (Malteng), Reza Wailissa, menuturkan foto yang dicantumkan merupakan dampak dari aktivitas PT. Waragonda Mineral Pratama.

Operasi PT. Waragonda di Haya, mengambil hasil pasir Garnit.

“Dampak yang terjadi di Haya, harus segerah diusut tuntas. PT. Waragonda Minerals Pratama harus bertanggung jawab. Gubernur harus tegas kehadiran mereka,” ungkap Wailissa.

Dirinya berharap, Gubernur Maluku ataupun pihak yang berkompeten dapat temui mereka untuk mendiskusikan hal ini dan menyepakati satu komitmen yang sama tuk keberlanjutan ekosistem lingkungan. 

“Temui kami dan ayo berdiskusi. Kita siap dan pejabat harus berkomitmen apa yang menjadi kesepakatan nantinya,” pintanya.  

Hingga kini, belum ada satu pun pejabat Kantor Gubernur Maluku temui masa aksi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved