SBT Hari Ini
Fathul Kwairumaratu Dorong Percepatan Pengadaan Listrik 8 Desa di Kecamatan Kilmury
Hal itu disampaikan Fathul setelah mengikuti rangkaian kegiatan rapat paripurna masa persidangan kesatu tahun sidang 2025, di gedung DPRD SBT
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Fathul Kwairumaratu bakal mendorong percepatan pengadaan listrik tuk delapan Desa di Kecamatan Kilmury, SBT.
Pasalnya, hingga kini delapan desa tersebut tak kunjung menikmati layanan listrik.
Hal itu disampaikan Fathul setelah mengikuti rangkaian kegiatan rapat paripurna masa persidangan kesatu tahun sidang 2025, di gedung DPRD SBT, Englas, kota Bula, Kamis (17/4/2025) malam.
"Masuk pada sidang pertama ini kita akan tekan pemerintah untuk mempercepat pengadaan listrik PLN sebab itu kebutuhan masyarakat, termasuk infrastruktur jalan maupun Bantuan Langsung Tunai Daerah (BLTD).” ujarnya saat diwawancarai Tribunamon.com.
Ia mengaku, sejauh ini pihaknya telah mendesak pemerintah daerah hingga menghibakan satu unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang merupakan aset daerah ke PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Tak hanya itu, Sertifikat Laik Operasi (SLO) ditambah sejumlah anggaran infrastruktur telah kucurkan, namun hingga kini belum ada sama sekali tanda-tanda pengadaan listrik yang masuk ke delapan desa tersebut.
Baca juga: Wabup Mario Gelar Rakor Tekan Inflasi hingga Pembahasan Stok Pangan
Baca juga: Stok Menipis, Harga Ikan di Pasar Binaiya Masohi Naik
"Soal penerangan di Kilmury, dimasa pemerintahan Pak Mukti itu sudah dihibakan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang merupakan aset daerah ke PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara dan SLO ditambah dana sebagian itu untuk pembangunan infrastruktur, tapi sampai sekarang belum beroperasi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya sebanyak delapan Desa di Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, hingga kini belum tersentuh listrik, Senin (7/4/2025).
Delapan desa tersebut diantaranya, Desa Administratif Mising, Desa Administratif Selor, Desa Administratif Nekan.
Desa Administratif Afang Kota, Desa Administratif Afang Defol, Desa Administratif Kumelan, Desa Administratif Taa dan Desa Administratif Undur.
Kondisi itu berlangsung sejak zaman penjajahan sampai saat ini.
Warga di delapan desa itu menikmati malam tanpa secerca cahaya listrik sedikitpun.
Mirisnya, pemerintah daerah kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terkesan membiarkan hal itu berlarut-larut tanpa ada kejelasan bagi warga.
Kondisi itu semakin diperparah dengan sikap cuek atas bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, hingga Pemerintah Pusat (Pempus) yang tak kunjung tiba.
Warga di desa-desa setempat hanya bermodalkan lampu pelita sebagai cahaya untuk menerangi rumah-rumah mereka saat malam hari.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.