SBT Hari Ini
Miris! Sampah se-Kota Bula SBT di TPA Tak Pernah Didaur Ulang
Pantauan Tribunammbon.com di lokasi, pukul 14:23 WIT tampak sampah dari warga masyarakat se-kota Bula, membumbung tinggi.
Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM - Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di kota Bula, kecamatan Bula Air, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tak pernah didaur ulang, Rabu (16/4/2025).
Pantauan Tribunammbon.com di lokasi, pukul 14:23 WIT tampak sampah warga se-Kota Bula membumbung tinggi.
Lokasi dengan panjang 122 meter dan luas 93 meter jika diukur menggunakan Google Maps itu terletak di tengah hutan, sekitar 700 meter dari jalan lintas Bula - Masiwang.
Berbagai jenis sampah berserakan di kawasan itu, mulai dari sampah organik, anorganik hingga sampah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten SBT, Basri Wokanubun mengaku, masalah tersebut belum jadi perhatian
Baca juga: Pemerintah Gonta Ganti Kurikulum, Fredy Loumaly: Kami Guru di Daerah 3T Dilematis
Baca juga: Usai Ditetapkan Tersangka, Status PPPK RW Bakal Ditinjau Kembali
"TPA itu berdiri dan beroperasi di tahun 2013. Jadi kepemimpinan dinas lingkungan hidup sekarang ini sudah masuk kepemimpinan keempat tapi sampai sekarang tidak pernah ada proses-proses daur ulang," ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com d ruang kerjanya.
Basir mnyebut, sejumlah bantuan dari kementrian telah disalurkan untuk prose pengolahan sampah tersebut, namun hingga kini belum dijalankan.
"Dulu sejak berdiri, ternyata diatas dari Kementerian sudah menyiapkan segala fasilitas di atas," katanya.
Dirinya memastikan, pada kepemimpinan saat ini pihaknya bakal berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi kondisi itu.
"Kita upayakan semaksimal mungkin, supaya kedepan bisa kita lakukan ketentuan berupa daur ulang, agar sampah-sampah ini tidak menumpuk begitu saja," jelasnya.
Ia berharap, masalah sampah juga menjadi perhatian seirius dari semua pihak, sebab jika dibiarkan berlarut-larut, hal itu dapat mengancam lingkungan sekitar.
"Kita berharap supaya pemerintah sekarang ini juga fokus membantu kami menyelesaikan persoalan-persoalan sampah ini, kalau tidak didaur ulang sama saja," tutupnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.