SBT Tanpa Listrik

Miris! Tak Ada Listrik, 8 Desa di Kilmury Maluku Hidup dengan Pelita Sejak Penjajahan hingga Kini

Sebanyak delapan Desa di Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, hingga kini belum tersentuh listrik, Senin (7/4/2025).

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Tanita Pattiasina
Kompas
LAMPU PELITA -- Ilustrasi lampu padam. Sebanyak delapan Desa di Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, hingga kini belum tersentuh listrik, Senin (7/4/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima 

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Sebanyak delapan Desa di Kecamatan Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku, hingga kini belum tersentuh listrik, Senin (7/4/2025).

Delapan desa tersebut diantaranya, Desa Administratif Mising, Desa Administratif Selor, Desa Administratif Nekan.

Desa Administratif Afang Kota, Desa Administratif Afang Defol, Desa Administratif Kumelan, Desa Administratif Taa dan Desa Administratif Undur.

Kondisi itu berlangsung sejak zaman penjajahan sampai saat ini.

Warga di delapan desa itu menikmati malam tanpa secerca cahaya listrik sedikitpun.

Baca juga: Bulan Depan Talud Penahan Banjir di Bentaran Sungai Wailola SBT Segera Dikerjakan

Baca juga: Mesjid Al-Umar Kota Bula Terendam Banjir, Peribadatan Terganggu

Mirisnya, pemerintah daerah kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terkesan membiarkan hal itu berlarut-larut tanpa ada kejelasan bagi warga.

Kondisi itu semakin diperparah dengan sikap cuek atas bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, hingga Pemerintah Pusat (Pempus) yang tak kunjung tiba.

Warga di desa-desa setempat hanya bermodalkan lampu pelita sebagai cahaya untuk menerangi rumah-rumah mereka saat malam hari.

Hal itu disampaikan Dullah Fotty, yang juga sebagai Koordinator Save Kilmury saat ditanya perihal masalah terkait.

Dirinya mendesak perhatian serius pemerintah setempat hingga pemerintah pusat, agar bisa melihat kondisi masyarakat di delapan desa itu.

“Delapan desa ini belum tersentuh listrik sama sekali. Kami meminta perhatian dari pemerintah,” ujarnya.

Fotty berharap, agar kondisi ini jangan terus menerus berlarut di kehidupan masyarakat. 

Pasalnya, delapan desa itu juga punya hak sama untuk menikmati aliran listrik dari pemerintah.

Diketahui, terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kecamatan Kilmury, namun hanya difungsikan untuk dua desa. 

Yakin Desa Kilmury dan Desa Kilbon Kway.

Sementara Desa Administratif Kamar, Desa Administratif Gunak, Desa Administratif Bitorik dan Desa Administratif Sumbawa, mendapat disuplay listrik dari PLN Ranting Kiandarat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved