Ambon Hari Ini
Terminal Mardika Semrawut, Sopir Angkot Keluhkan Keberadaan Pedagang Kaki Lima
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi sekitar pukul 17.00 WIT menunjukkan puluhan pedagang kaki lima (PKL) telah memadati area terminal, sehingga tidak
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Terminal Mardika yang seharusnya berfungsi sebagai tempat mobil angkutan umum menaikkan dan menurunkan penumpang, kini semrawut dan tidak teratur.
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi sekitar pukul 17.00 WIT menunjukkan puluhan pedagang kaki lima (PKL) telah memadati area terminal, sehingga tidak ada lagi ruang bagi mobil angkot untuk parkir.
Akibatnya, sebagian besar mobil angkot tidak bisa masuk ke dalam terminal.
Karim Rumagia (60), seorang sopir angkot trayek LIN III, mengungkapkan keluhannya terkait kondisi Terminal Mardika yang semakin semrawut akibat banyaknya PKL yang berjualan di dalam terminal.
"Sebagai sopir, kami mengeluh karena tadinya kami jam segini, sekitar pukul 17.00 WIT seharunya kami menunggu penumpang di dalam terminal. Tapi kondisi pedagang kaki lima yang berjualan di dalam terminal sehingga kami kesulitan parkir di terminal," ungkapnya saat diwawancarai TribunAmbon.com, Jumat (7/2/2025). Sore.
Karim juga menyoroti kurangnya ketegasan dari pemerintah, khususnya Dinas Perhubungan, dalam menertibkan para PKL.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Binaiya Masohi Turun Rp. 30 Ribu per Kilo
Baca juga: MK Tolak 10 Gugatan Pilkada di Maluku, Hanya Satu yang Masuk Tahap Pembuktian
"Jadi masalah terminal ini semua tergantung dari pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan," lanjutnya.
Dikatakan, beberapa waktu lalu Dinas Perhubungan Provinsi menetapkan waktu berjualan para pedagang dimulai pukul 18.00 WIT.
Namun, faktanya sebelum waktu yang disepakati itu pedagang sudah ramai berjualan.
"Waktu lalu Perhubungan menyampaikan kalau pedagang bisa berjualan di atas jam 6 sore, tetapi pedagang juga melawan. Sebelum jam 6 sore mereka sudah berjualan di dalam terminal," tuturnya.
Alhasil, kemacetan sering terjadi di kawasan Terminal Mardika dan sekitarnya.
Karim berharap pemerintah mengatur terminal ini kembali pada fungsi utama yakni untuk area parkir angkutan umum.
"Harapannya pemerintah menegakkan aturan dengan sebaik-baiknya, supaya fungsi terminal ini bisa dimanfaatkan oleh sopir angkot secara maksimal," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.