Maluku Terkini

Pom Minyak Goreng Mulai Tersedia di Kota Tual Maluku, Harganya Rp 10 Ribu per Liter

Warga Kota Tual, Provinsi Maluku, kini dapat membeli minyak goreng curah secara eceran dengan harga hanya Rp. 10 ribu.

Megarivera Renyaan
Depo Pomindo di Kota Tual yang terletak di Jalan Maren IV, Kawasan BTN Koperasi, Kota Tual. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Warga Kota Tual, Provinsi Maluku, kini dapat membeli minyak goreng curah secara eceran dengan harga hanya Rp. 10 ribu.

Akhirnya kini sudah tersedia POM Minyak Goreng Indonesia (Pomindo). Berlokasi di Jalan Maren IV, Kawasan BTN Koperasi, Kota Tual samping ATM BNI.

Sistem penjualan minyak goreng di Pomindo Tual ini menggunakan sistem operasional mirip SPBU bahan bakar minyak (BBM).

Pomindo Tual hadir atas kerja sama PT Parama Artha Buawana, sebuah perusahaan swasta yang ikut memasok distribusi minyak, bekerjasama dengan Pemkot Tual.

Baca juga: Waspadai Polusi Udara Berdampak pada Kesehatan Kulit

Direktur Utama PT Parama Artha Buwana Yaya Sumantri mengatakan, Kota Tual mendapatkan kesempatan launching pertama untuk wilayah Maluku.

"Ini merupakan tantangan kami tersendiri karena ini menyangkut distribusi minyak goreng, sebagai salah satu indikator pemicu inflasi diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng murah dengan kualitas tinggi," ucapnya, Sabtu (16/11/2024).

Menurutnya, Layaknya SPBU, Pomindo juga menjual minyak goreng berbagai kualitas. Meski begitu, harga yang dipatok tetap tetap mengacu Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Kami ingin mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat Minyak yang dijual sangat berkualitas dan dengan harga yang terjangkau," cetusnya.

Dia menjelaskan, minyak goreng yang disediakan Pomindo memiliki kualitas CP 10 dan lebih bagus daripada yang dijual di pasaran.

"Kami melayani pembeli eceran maupun biasa. Alatnya kami jamin aman dan higienis," bebernya.

Sementara, Sekertaris Daerah Kota Tual Fahri Rahayaan mengatakan, dalam sisi ekonomi Pomindo memberi ruang kepada masyarakat untuk mendapatkan akses yang mudah.

"Minyak goreng merupakan salah satu komoditas pemicu inflasi karena memang dibutuhkan tiap hari, dengan adanya Pomindo masyarakat dapat lebih memilih jenis yang lebih variatif tergantung daya beli," cetusnya.

Menurut Rahayaan, bisnis minyak goreng berpotensi lebih cepat berkembang lantaran menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.

"Nantinya juga akan berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag)," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved