Desa Hunuth

Pemdes Hunuth Ambon Gelar Rembuk Stunting

Pemerintah Desa (Pemdes) Hunuth, Kota Ambon telah melaksanakan Rembuk Stunting, sebagai upaya kolektif untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak.

Ist
Pemerintah Desa (Pemdes) Hunuth, Kota Ambon telah melaksanakan Rembuk Stunting, sebagai upaya kolektif untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak. 

TRIBUNAMBON.COM -- Pemerintah Desa (Pemdes) Hunuth, Kota Ambon telah melaksanakan Rembuk Stunting, sebagai upaya kolektif untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak.

Kepala Desa Hunuth, Yondri V.H. Kappuw mengatakan ini adalah forum musyawarah yang dilakukan melalui diskusi terarah untuk mendapatkan komitmen desa dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang akan diusulkan dalam RKP desa tahun berikutnya. 

Diskusi ini lanjutnya,  melibatkan perwakilan Tim Penggerak PKK, Kader Posyandu, KPM, BPD serta perwakilan RT.

Sebelum diskusi dilakukan, ada penyampaian materi dari dua narasumber yakni dari Dokter Puskesmas Poka Rumahtiga dan Dinas P3AMD Kota Ambon.

Kepala Dinas P3AMD Kota Ambon, Meggy Lekatompessy, memberikan materi tentang Kebijakan dan Peranan Pemerintah Desa/Negeri Dalam Percepatan Penurunan Stunting, 

Hal penting yang ditekankan tentang Layanan intervensi Spesifik dan Sensitif, mengacu pada Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Beberapa indikator terkait intervensi spesifik dan sensitif antara lain meliputi bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif, Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap, dan cakupan PUS yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari pelayanan nikah.

Semetara itu materi yang disampaikan oleh dr.Zadrach Van Afflen, terkait faktor resiko/penyebab yang lebih dominan akibat nutrisi yang buruk pada masa prekonsepsi (sebelum kehamilan), kehamilan dan laktasi.

Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan diskusi kelompok terarah pada 3 posyandu untuk merumuskan dan menyepakati program intervensi yang akan dimasukan sebagai Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2025, diantaranya bimbingan, pelatihan peningkatan kapasitas kader posyandu serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di masing-masing wilayah kerja kader posyandu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved