Pilkada 2024

Soal Pilkada Maluku, Rektor IAIN Ambon: Pemimpin harus Jujur dan Berintegritas

Tak lama lagi masyarakat akan menentukan calon pemimpin yang dianggap layak untuk memimpin Maluku lima tahun mendatang.

|
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Sumber; Istimewa
Rektor IAIN Ambon Prof. Dr Zainal Abidin Rahawarin 

"Sehingga saat dibacakan pada kegiatan kampanye, dialog dan sebagainya terkesan hanya sebagai catatan seremonial dan janji politik.
Akibatnya, begitu terpilih tidak tahu berbuat apa dan mau kemana arah dan kebijakan pembangunan," tambahnya.

Menurutnya calon pemimpin yang tidak menguasai visi misi dan tak mampu merealisasikan setiap program dan janji kampanye merupakan tipe pemimpin yang tak memahami nilai-nilai kepemimpinan.

"Orang Ambon pung istilah, tiba saat tiba akal. Inga biking, tar inga lewat. Pola kepemimpinan sepeti ini biasanya hanya berdasar pada senang dan tidak-suka dan tidak. Istilah pada zaman Orde Baru, ABS alias asal bapak senang," ungkapnya.

Integritas

Pertimbangan kedua kata dia calon gubernur Maluku yang akan meminangnya harus punya komitmen dan integritas.

Sebab menurutnya komitmen dan integritas bagi seorang pemimpin menjadi bagian penting dalam unsur kepemimpinan.

"Karena ini terkait dengan berbuat adil, jujur dan amanah. Kita ini mau bicara apa saja, kalau tidak punya komitmen dan integritas, sulit dipercaya," ujarnya.

Prof Enal berpandangan orang yang akan memimpin Maluku harus mampu membangun kepercayaan, punya sikap jujur, adil dan amanah.

Selain itu pemimpin Maluku ke depan juga harus dapat bertindak sesuai aturan, jangan suka berbohong dan yang paling penting
punya integritas dan komitmen untuk bangun Maluku lebih baik.

Sebab seorang pemimpin yang tidak berintegritas, cepat lupa terhadap ucapan dan janji.

Sedangkan seseorang yang memiliki integritas, akan selalu melaksanakan ucapan-janji dimana dan kapan saja tanpa dibatasi ruang dan waktu.

"Jadi jangan bicara laeng biking laeng. Sekali anda berbohong, maka akan disusul kebohongan berantai. Komitmen itu, apa yang anda ucapkan atau janji untuk dilaksanakan," katanya.

"Artinya dia akan konsisten antara ucapan dan perbuatan selama memimpin. Karena ucapan dan terlebih janji politik merupakan hak rakyat yang harus dipertanggungjawabkan," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan orang yang memiliki integritas pasti mempunyai kesadaran tinggi bahwa dia dapat mengontrol dirinya sendiri walau tanpa dikontrol.

"Istilah dalam dunia hukum adalah pengawasan melekat. Awasi diri anda, jangan menunggu pengawasan atau diawasi. Hanya orang-orang yang memiliki integritas yang bisa mensinkronkan janji dan perbuatan," ungkapnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved