Ambon Hari Ini
Fenomena Air Laut di Teluk Ambon Keruh, Ternyata Ini Penyebabnya!
Imbasnya, air laut pun menjadi berubah warna kecoklatan. Dan itu terjadi nyaris disepanjang garis pantai diwilayah Teluk Ambon.
Penulis: Maula Pelu | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Beberapa hari belakangan ini, Kota Ambon diguyur hujan lebat.
Akibatnya, debit aliran sungai meningkat. Karena bercampur tanah, air pun berubah keruh dan mengalir hingga ke laut.
Imbasnya, air laut pun menjadi berubah warna kecoklatan. Dan itu terjadi nyaris disepanjang garis pantai diwilayah Teluk Ambon.
Terlihat pada Sabtu 18/5/2024) hari ini, air laut di beberapa titik pada wilayah kota Ambon menjadi keruh.
Baca juga: Dampak Limbah: Nelayan Keramba Teluk Ambon Menjerit, Beberapa Jenis Ikan Sulit Dibudidaya
Seperti di daerah Waiheru, Poka, Galala, dan Batu Merah.
Disampaikan Akademisi Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura Ambon, Dr. Yunita A. Noya, air laut berubah jadi keruh karena kiriman banjir dari hulu setelah diguyur hujan.
“Air keruh itu karena diguyur hujan lebat, khususnya didaerah hulu atau pegunungan dan membawa masuk lumpur dan lempung ke aliran sungai dan pada akhirnya bermuara ke laut,” ungkap Yunita A. Noya.
Diterangkan bahwa kekeruhan tersebut semakin meningkat sejak tahun 2023.
“Hasil penelitian 2016, 39.99 mm pengendapan lumpur dan lempung di Teluk Ambon Dalam, dan meningkat pada 2023, dengan tingkat kekeruhan pada permukaan di Teluk Ambon 1-3 m,” ucap dia.
Diterangkannya, situasi ini disebabkan oleh aktivitas penebangan hutan, penggusuran gunung untuk pembangunan perumahan, dan pembukaan jalan di daerah pegunungan di jazirah Leitimur Selatan dan Leihitu.
"Area pegunungan yang berguna untuk meredam erosi tanah hilang karena pembangunan yang tidak mempertimbangkan dampak ekologis terhadap pesisir, terutama perairan Teluk Ambon," tambahnya.
Noya berharap agar pentingnya perlindungan dan pelestarian lingkungan serta pengelolaan yang bijak untuk mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada perairan pesisir yang memiliki nilai ekologis yang tinggi. (*)
Soal Kebakaran Rumah Hunuth dan Batu Merah, BPBD Ambon: Beda Kasus |
![]() |
---|
Mahasiswa Tabrak Tembok Gerbang Unpatti, Dua Korban Alami Luka-luka |
![]() |
---|
KNPI Dampingi Warga Hunuth Mengadu ke DPRD, Soroti Lambatnya Penanganan Kasus Pembakaran Rumah |
![]() |
---|
Berlari di Jembatan Merah Putih Ternyata Berbahaya, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Bangun Jembatan Toleransi Sejak Dini: Kisah Pertukaran Budaya SD Kristen dan SD Alfatah Ambon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.