Pemilu 2024

Roy Suryo Nilai Sirekap Tak Layak Dipakai: Ada Banyak Kejanggalan

Pakar telematika, Roy Suryo menilai Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) tak layak dipakai untuk menghitung rekapitulasi suara.

|
Tribunnews.com/Ashri Fadilla
Pakar Telematika Roy Suryo saat ditemui di Jakarta Barat, Kamis (22/2/2022) 

TRIBUNAMBON.COM - Pakar telematika, Roy Suryo menilai Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) tak layak dipakai untuk menghitung rekapitulasi suara.

Pasalnya, ada sejumlah kejanggalan yang Ia temukan dalam aplikasi tersebut.

"Artinya apa, sistem ini tidak layak untuk kemudian digunakan sebagai sistem yang dipertaruhkan untuk kemajuan bangsa ini," ucap kata Roy dalam jumpa pers di Pelataran Menteng, Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Mantan politikus Partai Demokrat ini menyebutkan Sirekap merupakan sistem yang berulang kali mengalami perubahan ketika beroperasi.

Dirinya mencatat setidaknya ada 10 kali perubahan dalam Sirekap ketika digunakan.

Baca juga: Usai Ditangkap di Bandara, Jaksa Giring Kontraktor Proyek Pasar Langgur ke Rutan

Bahkan, lanjutnya, aplikasi Sirekap yang diunduh pada awal Januari berbeda dengan yang diunduh KPPS sehingga terjadi banyak kesalahan.

"Sehingga membuat orang yang tadinya mendownload Sirekap ini pada awal Januari, yang didownload oleh KPPS itu tidak sama, jadi kesalahannya bisa masif," tambah Roy.

Ia menambahkan, pada 14 Februari 2024 Sirekap diklaim mendapatkan serangan oleh hacker.

"Sebenarnya bukan dihack tapi memang dimatikan. Kenapa dimatikan? Karena untuk memasukan skrip, untuk memasukan program colongan," ungkapnya.

Menurutnya, pada hari yang sama sekira pukul 19.00 WIB, sudah muncul persentase perolehan suara pasangan calon (paslon) Pilpres 2024 di Sirekap.

Di mana, pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mendapatkan perolehan suara 24 persen.

Kemudian, pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming 58 persen dan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD sebanyak 17 persen.

"Padahal itu hari pertama jam 7 malam, belum ada data TPS yang masuk, ada buktinya," tutur Roy.

Roy menambahkan, dirinya memiliki semua bukti kejanggalan tersebut dan siap mempertanggungjawabkannya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved