Info Daerah
Kuras Rp 7 Miliar APBD Maluku, Jembatan Dian Pulau Tettoat di Malra Mangkrak Lagi
Diketahui pada 2023 lalu, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku kembali menggelontorkan anggaran Rp. 7 miliar lewat kebijakan Dana Alokasi Umum (DAU).
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Jembatan Dian Pulau Tettoat yang terletak di Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) kembali mangkrak.
Diketahui pada 2023 lalu, Pemerintah Daerah Provinsi Maluku kembali menggelontorkan anggaran Rp. 7 miliar lewat kebijakan Dana Alokasi Umum (DAU).
Lewat CV Yovenza di bawah kontraktor Anderias Rentanubun, proyek ini kembali dibangun setelah sempat tertunda pada masa Covid-19 lalu.
Namun pembangunan Jembatan Dian Pulau Tettoa tak kunjung selesai, malah kembali mangkrak setelah ada kelendutan pada segmen 7 jembatan tersebut.
Padahal jika jembatan ini rampung, maka akan membuka akses bagi 20 desa di Kecamatan Hoat Sorbay.
Mulai dari Desa Tetoat, Ngursir, Wirin, Madwat, Ohoibadar, Wab Nguvar, Wab Vatngil, Arso, Ohoira, Ohoiren, Somlain, Madwaer, Ohoidertutu, dan Ohoidertom.
Dampak mangkraknya pembangunan tersebut, warga terpaksa bertahan dengan moda penyeberangan laut, yakni Longboat.
Tak hanya penumpang, hasil bumi hingga kendaraan bermotor harus menyebrang menggunakan longboat, tak ayal beberapa kendaraan sering tergelincir masuk laut.
• Miris, 3 Tahun Anggaran Budidaya Embal Nihil di Dinas Pertanian Malra
Salah satu warga Ohoi Somlain, Lexy Welafubun mengatakan, sudah sejak tahun 2018 tidak ada pilihan lain lagi bagi mereka, selain longboat.
Meski ongkos penyebrangan jadi beban, karena mahal jika harus pulang pergi setiap hari.
"Untuk tarif penyebrangan sendiri, dikenakan Rp. 5 hingga 10 ribu per orang dan Rp. 20 ribu untuk sepeda motor, ini baru sampai di Ohoi Dian Pulau belum lagi sampai ke kota harus naik ojek tarifnya sekitar Rp. 20 ribu tinggal dikalikan saja pengeluaran setiap hari," kesalnya, Jumat (26/1/2024) saat ditemui TribunAmbon.com di lokasi penyebrangan.
• Jabatan Plt Menjamur di Malra, Pj Bupati Tegaskan Bakal Gelar Seleksi Terbuka Dalam Waktu Dekat
Menurutnya, warga sendiri sudah jenuh berharap kepada Pemda Maluku dan Anggota DPRD Daerah Pemilihan Maluku 6 .
Yang mana disebutkan Desember 2023 sudah diresmikan, nyatanya kembali mangkrak di tahun 2024.
"Kami masyarakat terbeban dengan tarif angkutan yang begitu mahal, logikanya jembatan rampung kami tidak perlu lagi kan bayar longboat setiap hari, hanya untuk aktivitas di Langgur dan Tual," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.