Pendidikan
Aktifkan Kembali Media Sekolah, Puluhan Siswa MAN 2 Malteng Dilatih Kemampuan Jurnalistik
Salah satu guru pembina, Ritna Wati Utami mengatakan, Workshop Jurnalistik Siswa ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Sebanyak 35 siswa-siswi Madrasah Aliah Negeri (MAN) 2 Maluku Tengah (Malteng) mengikuti kelas Workshop Jurnalistik, Sabtu (20/1/2024).
Kegiatan itu mengangkat tema "Menjadi Pelopor Media yang Informatif dan Menarik di Era Digital".
Salah satu guru pembina, Ritna Wati Utami mengatakan, Workshop Jurnalistik Siswa ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan para siswa dalam membuat sebuah karya jurnalistik atau pemberitaan yang akan dipublikasikan di seluruh media sekolah.
Selama ini, kata dia, hanya guru yang dilibatkan untuk mengelola media informasi sekolah.
Para siswa dipercaya memiliki kreativitas yang mumpuni, hanya saja perlu diasah dengan kemampuan jurnalistik agar bisa menghasilkan karya yang bagus dan menarik pula.
Dengan demikian, semua platform digital milik MAN 2 Malteng juga dapat dioptimalkan.
"Karena kegiatan-kegiatan di sekolah kan banyak, tetapi kita kurang publikasinya," katanya.
Ia berharap dengan workshop tersebut, para siswa bisa terbekali dengan kemampuan Jurnalistik yang mumpuni, sehingga mereka dapat berkarya sembari meningkatkan kemampuan mereka sebelum melanjutkan studi di jenjang berikutnya, dan mampu bersaing di era transformasi digital ini.
Baca juga: Ini Tiga Pesan H Yamin kepada Para Wisudawan Tahfizd Al-Quran MAN 2 Maluku Tengah
"Kegiatan workshop jurnalistik ini mudah-mudahan anak-anak kami bisa menulis berita yang baik, benar dan informatif," ucapnya.
Selama masa pelatihan ini, MAN 2 Malteng menghadirkan narasumber yang dipercaya kompeten di bidangnya.
Salah satunya, Jurnalis TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea.
"Dan pemateri harus dari bidangnya. Upaya anak-anak juga bisa dapat pengalaman dari pemateri nanti," jelasnya.
Dia juga berharap setelah pelatihan tersebut para siswa sudah bisa tampil menggantikan para guru menjadi publisher dan jurnalis sekolah.
"Semoga setelah ini bukan guru-guru lagi yang publikasi di sosmed tapi sudah harus diganti oleh siswa," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.