Anak Muda Ambon Dulang Cuan dari Limbah Tuna, Berhasil Raup Untung Jutaan Sebulan

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Banyak ide kuliner kreatif anak muda mendatangkan banyak cuan.

Salah satunya oleh anak muda Kota Ambon, Glora Haurissa yang memanfaatkan limbah atau sisa bagian tak terpakai ikan tuna.

Dirinya mengolah bagian tak terpakai yakni lemak ikan tuna menjadi Sambal Tetelan Tuna.

Usaha itu dimulainya sejak tahun 2021 lalu saat pandemi Covid-19 melanda kota Ambon.

"Jadi waktu itu saat pandemi Covid-19 sangat sulit mencari pekerjaan, lalu saya mencoba membuat sebuah produk untuk dijual. Saya juga ikut pelatihan-pelatihan lalu jadilah produk sambal tetelan tuna," ungkapnya kepada TribunAmbon.com, Senin (30/10/2023).

Baca juga: HEBAT! Empat Siswa SD Kristen 2 Hunuth Buat Minyak Aromaterapi dari Kulit Pohon Sapar

Bermodalkan tabungan Rp. 200 ribu, Sambal tanpa bahan pengawet itu bisa memberi omzet hingga jutaan rupiah.

Perempuan berusia 24 tahun itu mengungkapkan dirinya bisa menjual hingga ratusan cup sambal tiap bulan.

"Modal memulai cuma Rp. 200 ribu saja sih, tapi bersyukur bisa jalan lancar. Setiap bulan bisa terjual lebih dari 100 cup," kata Haurissa.

Meski tidak menggunakan bahan pengawet, sambal tetelan tuna miliknya bisa bertahan 3 hingga 4 hari.

Namun jika dalam lemari pendingin bisa bertahan semingguan.

"Sambal buatan saya ini tidak menggunakan bahan pengawet. Bisa tahan 3 sampai 4 hari tapi kalau simpan di kulkas bisa sampai satu minggu," tuturnya.

Sambal tetelan tuna dalam kemasan 80 gram dijual seharga Rp. 12.500 sementara ukuran besar 200 gram dijual Rp. 25 ribu.

Produk sambalnya diberi branding Sasario.

Nama itu diambil dari salah satu nama tangga di Desa Nalahia, Kecamatan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah.

"Nama Sasariol saya ambil dari nama tangga di Desa Nalahia, dengan harapan usaha ini akan terus menanjak lebih tinggi," tandasnya.