HEBAT! Empat Siswa SD Kristen 2 Hunuth Buat Minyak Aromaterapi dari Kulit Pohon Sapar

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - HEBAT, empat siswa SD Kristen 2 Hunuth membuat minyak aromaterapi dari kulit pohon Sapar.

Keempat siswa tersebut ialah Marvel Junus Gilbert Siahaya, Giantdra Krisna Nussy, Jefri Edoward Pattipeiluhu dan Rossa Vharly Titiheru.

Awalnya anak-anak ini menemukan kayu pohon Sapar saat mencari kayu di hutan.

Setelah dicium bagian kulit kayu pohon Sapar memiliki aroma harum.

"Sebelum diteliti awalnya anak-anak ini mereka mencari kayu di hutan untuk tugas, tapi saat mereka menemukan kulit kayu pohon sapar mereka mencium aroma harum. Kayu pohon sapar oleh orang Maluku biasanya dipakai sebagai kayu bakar untuk perapian," ungkap Kepala Sekolah SD Kristen 2 Hunuth, Maria Leonora Siwabessy kepada TribunAmbon.com, Jumat (27/10/2023).

Kemudian keempat siswa ini mereka melakukan penelitian di Laboratorium Kimia Fisika Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Pattimura.

Mereka juga dibantu oleh para peneliti di sana serta didampingi oleh dua orang guru, yakni Dorce Lesputty dan Lodemientje Ruhulessin.

"Setalah itu karena keterbatasan peralatan jadi penelitian dilakukan di Lab milik Fakultas MIPA Unpatti serta didampingi dua orang guru," kata Ruhulessin.

Selanjutnya mereka mengikuti lomba peneliti belia di Kota Tual pada bulan Juli 2023 lalu.

Dari lomba tersebut mereka berhasil meraih juara pertama.

Nantinya pada bulan November, mereka akan berangkat ke Singapura untuk mengikuti lomba tingkat Internasional.

"Dari hasil riset lalu anak-anak ini ikut lomba peneliti belia yang diselenggarakan Yayasan Pembinaan Kristen DR. J. B. Sitanala di Kota Tual pada bulan Juli kemarin. Dari hasil itu ternyata kami meraih Juara I. Nanti bulan November anak-anak ini akan berangkat ke Singapura untuk mengikuti lomba tingkat Internasional," tuturnya.

Khasiat minyak aromaterapi ini untuk menghilangkan nyeri, flu, dan batuk.

Bisa juga untuk menghangatkan dan menghilangkan rasa pusing.