Maluku Hari Ini
Lebih dari Setahun Ambruk, Jembatan Wai Tahui Aboru - Malteng Tak Kunjung Diperbaiki
Kerusakan tersebut mengakibatkan akses transportasi bagi ribuan warga Negeri Aboru ikut terganggu.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Jalan serta jembatan Wai Tahui yang berada di Negeri Aboru, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah tak kunjung mendapat perbaikan.
Padahal kerusakan jalan dan jembatan itu telah terjadi pada pertengahan 2022 lalu saat banjir bandang.
Kerusakan tersebut mengakibatkan akses transportasi bagi ribuan warga Negeri Aboru ikut terganggu.
Terutama bagi anak-anak sekolah dan para petani yang harus ke hutan untuk berkebun.
Tak hanya menyoal perbaikan, salah satu rumah milik Martha Sinay yang rusak pada bagian fondasi tidak pernah mendapat perhatian serta bantuan.
"Jembatan dan jalan ini rusak sudah dari tahun lalu, dari pemerintah juga sudah meninjau tapi sampai sekarang belum diperbaiki. Rumah saya yang rusak juga tidak mendapat bantuan," ungkap Martha Sinay kepada TribunAmbon.com, Minggu (22/10/2023).
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh salah satu tokoh pemuda Negeri Aboru, Monti Leuhery juga mengeluhkan hal yang sama.
Menurutnya, jembatan dan jalan rusak menggangu aktifitas warga.
Baca juga: Warga Aboru Bikin Kebun Sayur Hidroponik Gaba Gaba, Miss Universe Maluku Ikut Panen
"Seperti yang kita ketahui bahwa jembatan ini juga merupakan salah satu akses bagi masyarakat, sebagai jalan untuk beraktifitas. Dengan kondisi yang kita lihat ini juga tentunya sangat menghambat aktifitas kami sebagai masyarakat," ungkapnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk segera melakukan perbaikan.
"Maka dari itu kami berharap bahwa pemerintah maupun Dinas PU untuk secepatnya melihat kondisi ini dan memperbaikinya. Karena kami juga merasa kesulitan untuk mengakses jalan karena keadaan ini, yang kami harapkan agar secepatnya jalan ini diperbaiki agar tidak menghalangi aktifitas kami sebagai masyarakat di Negeri Aboru," harapnya.
Pasalnya, kalau dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan akan semakin parah hingga memakan korban.
"Kalau dibiarkan berlama-lama seperti ini dapat mengakibatkan kondisi tidak baik bagi masyarakat sekitar yang berada di bantaran sungai," ulasnya.
Diketahui, kerusakan jalan dan jembatan mengakibatkan lubang besar dengan diameter berkisar 8 meter dan kedalaman hingga 10 meter.
Hanya terdapat sebuah jembatan kayu kecil yang dapat dilewati satu kendaraan roda dua.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.