Blank Spot

Cari Signal tuk ANBK, Guru dan Murid SMP Mun Kei Besar Jalan Kaki 1,5 Km Masuk Hutan

Bukan jarak yang pendek bagi para siswa, terlebih medan lintasan bukan jalanan lurus, melainkan hutan dengan beberapa turunan dan tanjakan.

|
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
Akun Facebook Julie Maturbongs
ANBK siswa SMP Negeri Satu Atap Mun Kei Besar di Rumah Kebun milik warga (Julie Maturbongs) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

MALRA, TRIBUNAMBON.COM – Kurang lebih 1,5 km jarak tempuh untuk mencapai titik signal internet berada.

Bukan jarak yang pendek bagi para siswa, terlebih medan lintasan bukan jalanan lurus, melainkan hutan dengan beberapa turunan dan tanjakan.

Menguras energi, sementara para siswa dituntut untuk tetap fokus menghadapi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2023.

Rumah kebun milik warga setempat yang dijadikan layaknya ruang kelas tentu jauh dari memadai.

Tak sampai disitu, salah seorang tenaga pendidik Julie Maturbongs yang dikonfirmasi TribunAmbon.com mengaku, kekuatan signal juga tidak stabil, bahkan sempat hilang.

Dijelaskan, rumah kebun yang dijadikan tempat pelaksanaan ANBK adalah titik paling bagus signalnya, ketimbang beberapa titik lainnya.

"Sebelum ANBK dimulai kita survei tempat dulu, awalnya mau di pinggir pantai di sebelah balai ohoi," kata Julie Selasa (26/9/2023).

Para siswa dan guru SMP Negeri Satu Atap Mun Kei Besar Kei melintasi hutan untuk mencari signal internet
Para siswa dan guru SMP Negeri Satu Atap Mun Kei Besar Kei melintasi hutan untuk mencari signal internet (Julie Maturbongs)

Baca juga: Cari Signal Hingga ke Hutan, Siswa SMP Satu Atap Mun Kei Besar Akhirnya ANBK di Rumah Kebun

Baca juga: Respon Cepat Blank Spot di Mun Kei Besar, Raharusun Pastikan Kontak Telkomsel

Dalam pelaksanaan program evaluasi siswa itu, awalnya mengandalkan modem portable (Orbit) untuk menghantarkan sigal ke laptop peserta ANKB.

Namun cara tersebut tidak bertahan lama terkendala daya listrik.

Smartphone milik para guru kemudian difungsikan sebagai pengganti modem.

Alternatif terakhir itu pelan membawa para siswa hingga ke akhir materi ANBK.

"Akhirnya selesai juga," kata penuh lega.

Seperti para guru lainnya, Julie pun berharap besar signal tidak lagi menjadi kendala ANBK serta kompetensi lainnya di kemudian hari. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved