Minim Fasilitas Kesehatan, Pustu Sawai Diharapkan Naik Status jadi Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah diminta segera meningkatkan status Puskesmas Pembantu (Pustu) Negeri Sawai menjadi Puskesmas.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
Lukman
Zain Letahiit, Anggota Komisi IV DPRD Maluku Tengah meminta agar Pustu Sawai ditingkatkan statusnya menjadi Puskemas. 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah diminta segera meningkatkan status Puskesmas Pembantu (Pustu) Negeri Sawai menjadi Puskesmas.

Pasalnya, jarak antara Sawai dengan Puskesmas Kecamatan Wahai yang cukup jauh menjadi kendala dan terus dikeluhkan oleh warga di sana.

"Kami meminta agar Dinas segera meningkatkan Pustu Sawai menjadi Puskesmas," Kata Anggota DPRD Maluku Tengah Zain Letahiit di Masohi, saat RDP Komisi IV dengan Puskesmas dan Dinkes Maluku Tengah di Masohi, Senin (4/9/2023).

Dijelaskan, jarak tempuh yang cukup jauh dan memakan biaya yang tidak sedikit menyebabkan warga di Negeri Sawai terus mengeluhkan kondisi tersebut.

Baca juga: Tagihan Listrik Pedagang Pasar Mardika Capai Jutaan Rupiah, Ini Kata Kadis Indag Ambon

Baca juga: Jubir Pemkot Ambon Ancam Proses Hukum Pendemo yang Tuding Bodewin Wattimena Terlibat TPPO

Dengan pertimbangan jarak tempuh, akhirnya mereka harus membawa pasien ke Kota Masohi untuk mendapat perawatan medis.

"Warga kami di sana itu dari pada ke Puskesmas Wahai mending langsung ke Masohi meski harus melewati tanjakan SS karena biayanya lebih murah dari pada ke Wahai," jelas Letahiit.

Zain berharap, Pustu segera ditingkatkan statusnya menjadi Puskesmas rawat inap agar masyarakat di daerah itu pesisir setempat bisa mendapatkan perawatan yang memadai dan tidak perlu lagi dirujuk padahal gejala penyakit yang diderita pasien bisa ditangani oleh puskesmas.

"Kami minta agar Pustu Sawai ini ditingkatkan statusnya, bila perlu dijadikan Puskesmas Rawat Inap, karena kasihan masyarakat kami. Hanya datang dengan keluhan yang bisa dirawat di puskemas tapi masih harus mengeluarkan ongkos perjalanan yang mahal untuk ke Masohi atau ke Wahai PU demikian," jelas dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved