Dugaan Kekerasan Seksual

Korban Pelecehan oleh Terduga Bupati Thaher Hanubun Harap Kasusnya Tak Disangkut Paut Politik

Hal itu mengingat terduga pelaku adalah pejabat publik; Bupati Maluku Tenggara, Thaher Hanubun

|
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Sumber; Pemkab Malra
Bupati Maluku Tenggara, Thaher Hanubun 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - TA, korban pelecehan seksual di Kota Ambon berharap kasusnya tidak disangkutpautkan dengan politik. 

Hal itu mengingat terduga pelaku adalah pejabat publik; Bupati Maluku Tenggara, Thaher Hanubun.

Ketegasan itu disampaikan melalui pendamping korban, Othe Patty kepada TribunAmbon.com, Minggu (3/9/2023).

"Korban meminta agar masyarakat jangan menghubungkan kasus ini dengan hal-hal politik. Kasus ini murni suara hari dari korban yang mencari keadilan atas dirinya," ucap Patty.

Lanjutnya, korban sedih saat melihat komentar-komentar masyarakat di medis sosial yang menyudutkannya.

Bahkan masyarakat menganggap bahwa kasus ini ditunggangi oleh oknum-oknum tertentu.

"Korban sampaikan pada saya kalau dia sangat sedih, bahkan psikologis terganggu dengan komentar juga asumsi masyarakat bahwa kasus ini adalah cara-cara oknum tertentu untuk menjatuhkan pelaku. Padahal inj murni suara dan upaya korban untuk mencari keadilan pada negara," tuturnya.

Baca juga: Praktisi Hukum Harap Polisi Profesional Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Bupati Malra

Baca juga: Korban Pelecehan Bupati Maluku Tenggara Minta Perlindungan Komnas Perempuan

Patty pun berharap agar masyarakat bisa sama-sama mendukung upaya korban.

Serta mempercayakan segala proses yang sementara berlangsung kepada aparat kepolisian.

Pasalnya, korban untuk menyuarakan dan menceritakan kejadian yang dialaminya membutuhkan keberanian yang luar biasa.

"Saya berharap marilah kita sama-sama mendukung korban, memberi support bagi korban. Saat ini korban sangat tertekan dan membutuhkan pertolongan. Dia berani bersuara karena ada orang-orang yang masih menyayanginya dan siap berdiri membantu mencari keadilan," harap Patty.

Diberitakan, Bupati Maluku Tenggara, Thaher Hanubun dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan karyawan Kafe Agniya berinisial TA (21).

Kafe itu diketahui milik Bupati Hanubun yang berlokasi di Kawasan Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.

Laporan resmi telah dimasukan ke SPKT Podla Maluku, Jumat (1/9/2023) dengan nomor laporan TBL/230/IX/2023/MALUKU/SPKT.

Pendamping korban, Othe Patty saat dikonfirmasi TribunAmbon.com membenarkan pelaporan tersebut.

Katanya, lokasi kejadian di kediaman bupati yang lokasinya persis berdampingan dengan kafe.

"Iya benar laporan itu, informasinya pun sudah beredar," ujarnya melalui panggilan WhatsAp, Sabtu (2/9/2023).

"Iya itu berdasarkan informasi dari korban dalam laporan tersebut.

 Jadi apa yang tertulis itulah pernyataan yang dikeluarkan oleh korban dalam keterangannya," lanjutnya.

Berdasarkan informasi dari ruang pemeriksaan SPKT Polda Maluku, awal kejadian pada Bulan April, korban dipanggil dan diminta untuk memijat terduga di kamar.

Kemudian, korban malah dipegang pada beberapa bagian tubuh hingga memaksakan diri kepada korban hingga terjadi pelecehan.

Selanjutnya, akhir Agustus terduga kembali meminta hal serupa, namun korban menolak.

Penolakan itu berujung pemecatan dirinya sebagai karyawan kafe.

Diketahui, bupati Thaher Hanubun akan mengakhiri masa jabatannya pada 31 Oktober 2023 mendatang.

Bupati Maluku Tenggara Thaher Hanubun yang dikonfirmasi TribunAmbon.com terkait pelaporan tersebut belum memberikan jawaban.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved