Ambon Hari Ini

Henry Tuhusula, si Pembuat Ukulele Berbahan Tempurung Kelapa

Tidak sampai disitu ada juga ukulele yang dibuatnya dari kulit buah kalabasa, pipa paralon, bahkan ada yang dari bola pelampung jaring ikan.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Jenderal Louis
Henry Tuhusula, pembuat ukulele dari tempurung kelapa, Selasa (11/7/2023). 

"Kemampuan untuk membuat ukulele ini selain belajar sendiri, kita juga belajar dari pengalaman orang lain seperti video-video pembuatan ukulele modern di YouTube. Pelajari pembuatan nadanya bagaimana, kemudian kita mengerti sendiri lalu mencoba untuk membuat sendiri. Dari yang pertama akhirnya mengetahui teknik-teknik dalam pembuatan ukulele, selain itu juga bisa membuat model sendiri dari yang sudah ada sebelumnya," tuturnya.

Lanjutnya, untuk menghasilkan satu alat music itu, dia membutuhkan waktu empat hari hingga satu pekan.

"Dalam pembuatan ukulele kalau bahan-bahannya sudah siap bisa memakan waktu paling cepatnya 4 hari. Lamanya di proses pengeringan lem pada sambungan batok kelapa. Kalau terburu-buru dalam proses pembuatan bisa jadi ada hal yang terlewati sehingga hasilnya nanti tidak terlalu bagus," ungkapnya

Ingin memberi rona tersendiri menjadi motivasi baginya untuk membuat ukulele dari bahan yang tak lazim.

"Ide untuk pembuatan ukulele dari tempurung kelapa ada juga kalabasa merupakan satu ide yang memberikan warna dengan tujuan bahwa kita di Maluku boleh bangga punya kompetensi main ukulele tetapi warna kita itu harus beda dan karena itulah saya merasa terpanggil untuk membuat warna yang berbeda pada ukulele," ucapnya.

"Tujuannya kalau kita bangga dengan ukulele tapi kalau kita punya warna itu dari luar Maluku maka kesannya tidak ada hal yang bisa kita banggakan. Oleh karena itu ukulele tempurung kelapa menjadi ciri bahwa dulu zaman Portugis ukulele tempurung kelapa itu sudah ada dan ketika yang sekarang kita membuat inovasi dengan lebih dari satu batok itu menjadi warna yang berbeda dan sebuah nilai untuk memperkaya musik sebagai kota yang dijuluki Ambon city of music," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved