Info Daerah
Sering Terdampak Banjir, Warga Dusun Huameteno Minta Pemerintah Perlebar Drainase
Hal ini diakibatkan drainase di kawasan setempat sudah tidak lagi berfungsi. Drainase yang berkurang kecil itu tidak mampu menampung debit air yang
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Belasan tahun rumah rumah warga di kawasan Kilo Meter 10, Dusun Huameteno, Negeri Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah ini menjadi kawasan langganan banjir.
Hal ini diakibatkan drainase di kawasan setempat sudah tidak lagi berfungsi, lantaran Drainase berukuran kecil tidak seimbang dengan tingginya debit air.
Kepala Dusun Huameteno, Husain Latue (42) mengaku sudah mendiami rumah bantuan pemerintah itu sejak tahun 2002, semenjak itu juga disetiap musim penghujan kawasan tersebut kerap digenangi air setinggi paha orang dewasa.
"Sudah lama tinggal di sini. Sekitar tahun-tahun 2002 begitu. Setiap banjir tetap kondisinya seperti ini, banjir terendam sampe jalan tatutup (sampai menutupi badan jalan,"kata Husain Senin (10/7/2023).
Karena sudah keseringan banjir, lanjut dia, soal penangan banjir tersebut selaku kepala dusun dirinya berulang kali sudah mengusulkan pembuatan talut di sungai atau Kali Hollo tersebut sejak 2015 lalu namun hingga kini belum ada sentuhan pemerintah.
"Kita sudah usulkan tahun 2015 lalu, kemudian tahun 2016 di Musrenbang Kecamatan, namun sampe sekarang memang sudah dapat bantuan Bronjong tapi itu juga belum menjawab ini karena hanya beberapa meter saja, akibatnya masih terus ada genangan air seperti ini," ulasnya.
Baca juga: Hana Grace Nuruwe: Siswi Asal Malteng ini Wakili Maluku Jadi Paskibraka Nasional 2023
Baca juga: Jembatan Kawanua Tehoru Putus, Akses dari Selatan Seram Menuju Masohi Lumpuh Total
Lanjutnya, jika curah hujan tinggi selama dua hari berturut-turut maka area sekitar jalan Trans Seram yang menghubungkan Kabupaten Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat dan Kabupaten Maluku Tengah itu akan menggenangi seluruh badan jalan hingga menghambat laju kendaraan.
Selain itu, rumah warga pun tergenang air dan bisa terjadi hingga seharian. Bayangkan sampai sekarang genangan air di kawasan tersebut masih ada.
Namun terpantau perlahan sudah mulai surut sore ini (10/7/2023).
Husen berharap pemerintah bisa membuka mata untuk melihat kondisi yang ada di kawasan itu agar kedepan tidak lagi terjadi genangan air seperti ini terus terjadi.
"Katong berharap pemerintah bisa melihat masalah ini agar kami warga disini tidak lagi wad was saat musim hujan tiba," harap Husen. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.