Ambon Rawan Penyakit Menular, Pemkot Susun Anggaran Penanganan

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggelar pertemuan kemitraan dan kolaborasi penanggulangan penyakit yang rawan menular dan angka kasus cukup signifikan di Kota Ambon.

Penyakit menular dimaksud yakni Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), Tuberkulosis (TBC), dan malaria.

“Kita laksanakan pertemuan kolaborasi kemitraan dalam rangka penanggulangan AIDS, TBC, dan malaria atau disingkat ATM,” kata Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmase, Jumat (23/6/2022).

Ia menjelaskan, pertemuan tersebut termasuk membahas penyusunan anggaran yang harus disiapkan untuk penanggulangan tiga penyakit menular itu.

Perencanaan anggaran ini dirumuskan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di luar kesehatan, lurah/camat, dan pihak swasta dengan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Termasuk Baznas, Klasis GPM Rumah Sakit Swasta dan Perguruan Tinggi,” ucap Sekkot.

Diketahui, untuk angka kasus HIV/AIDS di berjuluk manise ini kini mencapai 140 kasus baru.

Baca juga: Ambon Rawan Penyakit Menular, Selain Kusta, Penderita Penyakit TBC juga Capai 501 Kasus Baru

Baca juga: Kades Hunut Dukung Program Kampung Keluarga Berkualitas Target Zero Stunting

Kemudian, jumlah penemuan penderita TBC sebanyak 501 orang, dan malaria sebanyak 30 kasus.

Tiga penyakit ini bisa ditularkan melalui berbagai cara.

Seperti HIV/AIDS yang dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau cairan vagina.

Cara penyebarannya pun bisa melalui produk darah (jarum yang tidak steril atau darah yang tidak disaring).

Selain itu, melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa alat pengaman dan dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.

Sedangkan bakteri penyebab TBC menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Cara penyebarannya pun bisa melalui uap air udara pernapasan.

Kemudian untuk penyakit malaria terjadi bisa melalui sengatan atau gigitan hewan ataupun serangga.

Dan cara penyebarannya melalui gigitan nyamuk dan produk darah (jarum yang tidak steril atau darah yang tidak disaring). (*)