Komunitas
Sekilas Mafispala Unpatti: Berawal dari Dara dan Popela
Perjalanan dua komunitas yang seirama itu menjadi cikal bakal terbentuknya Mafispala (Mahasiswa Fisip Pecinta Alam) Unpatti.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Dara dan Popela, adalah dua komunitas yang hits di lingkup Universitas Pattimura (Unpatti) era tahun 90an.
Perjalanan dua komunitas yang seirama itu menjadi cikal bakal terbentuknya Mafispala (Mahasiswa Fisip Pecinta Alam) Unpatti.
Kepada TribunAmbon.com, salah seorang senior Mafispala menceritakan sekilas hadirnya Mafispala di kampus orang basudara.
Ialah Mukhlis Fataruba yang kini jadi Pembina organisasi intra kampus itu.
Ceritanya, kala itu istilah Mapala belum familiar di kalangan mahasiswa Unpatti.
Namun telah terbentuk komunitas Dara dan Popela di rentang tahun 1990 – 1991.
Dara merupakan komunitas beranggotakan mahasiswi Fisip Unpatti, dimana rekreasi ke pantai dan gunung menjadi agenda wajib di akhir semester.

Hal itu semata demi melepas kepenatan saat berkuliah.
Serupa itu, Popela (Pelopor Pecinta Alam) juga punya agenda wajib di alam.
"Tahun 1990 sampai 1991 ada dua komunitas namanya Dara dan Popela, kedua komunitas itu bergerak dalam kegiatan seputar pecinta alam dan lingkungan," ucap Pataruba, Selasa (13/6/2023).
Dalam prosesnya, dinamika dilapangan mempertemukan keduanya.
Tidak butuh diskusi panjang karena gagasan oganisasi tidak berbeda.
Alhasil, tepat 28 Desember 1992, terbitlah surat keputusan pembentukan organisasi mahasiswa pencinta alam dengan nama Mafispala.
“Melalui koordinasi bersama Pembantu Dekan 3, Alm. Ahmad Payapo, kemudian 28 Desember 1992 terbentuk Mafispala,” katanya.
Baca juga: Cari Teman Hiking ? Gabung Aja ke Komunitas Salahutu Sport
Adapun pendiri Mafispala diantaranya :
Zulkifli Umasugi (Ketua), Moh. Kotalima, Ida Salampessy, Bahrudin Djohar, Arsad sadik Sangaji, Muh. Solisa, Zulkifli Warnangan, Yacob Anwar Patty, Caca Na. Khalid Pattisahusiwa, Nurhasna (Almarhumah), Amir Kotarumalos, Qalbi Rasyid, Mike Rolobessy, Nurhana Alwahid, Husni Joisangadji dan masih ada sejumlah nama Pendiri lainnya yg lupa disebutkan
Dibawah kepemimpinan Umasugi, Mafispala melaksanakan berbagai kegiatan.
Mulai dari penghijauan, ekspedisi alam hingga kampanye lingkungan dilakoni Mafispala.
"Pada awal pembentukan Mafispala membuat banyak kegiatan, salah satunya penghijauan di Desa Gurabunga di Tidore dengan bekerjasama dengan dinas pertanian," tuturnya.
Pada tahun 1993, untuk pertama kalinya Mafispala Unpatti menggelar Diklat.
Kurang lebih 30 mahasiswa Fisip Unpatti ikut bergabung menjadi anggota Mafispala.
Mafispala pun semakin berkembang dengan banyak kegiatan yang berfokus pada masalah lingkungan sosial.
Memasuki masa reformasi pada tahun 1998, Mafispala fakum.
Namun sekitaran tahun 2005-2006, bendera Mafispala kembali berkibar di kampus Unpatti dengan ciri khas warna kuning cerah itu.
Setelah pengaktifan, Mafispala kemudian juga menambah fokus ke panjat tebing, pendakian, susur goa (Caving) dan kegiatan alam lainnya.
Saat ini, Mafispala dipimpin Syahran Alia Latulumamina selaku ketua ke-17.
Syahran juga merupakan perempuan kedua yang memimpin Mafispala, dimana sebelumnya Nurhana Al-Wahid memimpin pada periode kedua Mafispala.
Akmal Mahendra Wear selaku Sekretaris Umum Periode 2023-2024, mengungkapkan bahwa salah satu syarat mutlak untuk bergabung dengan Mafispala ialah mahasiswa Fisip Unpatti.
"Jelasnya kalau mau bergabung syarat pertama ialah mahasiswa Fisip Unpatti. Kemudian mengikuti prosedur penerimaan atau Diklatsar," terangnya.
Dikatakannya, Mafispala memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat karena dibentuk dalam setiap kegiataan keorganisasian, baik di lapangan maupun di ruangan.
"Rasa solidaritas kami sangat tinggi, seperti gerak cepat tanggap jika salah satu anggota mendapat masalah baik itu masalah perkuliahan maupun masa," tandas Dadap, sapaan akrab Sekum Mafispala.
'Cintailah Mafispala Tapi jangan mencari cinta di Mafispala, Hiduplah Mafispala jangan mencari hidup di Mafispala'
Begitu bunyi slogan yang masif ditanamkan.
Dengan tujuan agar setiap anggota, baik junior hingga senior tidak memiliki rasa lebih tetapi mengutamakan ikatan kekeluargaan.
Selain itu, menghidupi Mafispala dengan tujuan memajukan organisasi ini tanpa mencari keuntungan pribadi
"Slogan itu mengajarkan kami untuk menjaga ikatan kekeluargaan, jadi antar anggota dilarang keras mempunyai hubungan asmara. Sementara soal menghidupi Mafispala agar setiap anggota tidak mencari keuntungan pribadi melalui organisasi ini," tuturnya.
Karena hal itulah Mafispala dilarang terlibat politik praktis.
Melalui kepengurusan yang baru dilantik 6 april 2023, Mafispala akan berfokus pengabdian masyarakat melalui ekspedisi di Pulau Seram.
"Saat ini kami sedang berfokus pada kegiatan ekpedisi di pulau Seram, informasi yang didapatkan di Seram Selatan ada sebuah desa terasingkan dan terisolir dari perhatian pemerintah baik dari sisi pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan lingkungan," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.