Jembatan Penghubung Antar Desa di Kecamatan Waelata Ambruk, Warga Bangun Jembatan Darurat dari Kayu

Laporan Wartawan TribunAmbon.Com, Fajrin S Salasiwa

NAMLEA,TRIBUNAMBON.COM – Pasca ambruknya jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Waelata,Kabupaten Buru, akses lalu lintas menuju berbagai Desa di Kecamatan Waelata hingga kini terputus.

Kendaraan Roda dua dan empat yang hendak melintas diarahkan warga untuk putar balik sementara waktu.

Karena itu, warga kemudian membuat jembatan darurat dengan menggunakan kayu agar aktifitas masyarakat sekitar kembali berjalan sembari menunggu bantuan dari pemerintah daerah.

“Saat ini kami (masyarakat) sedang memperbaiki jembatan tersebut, dengan cara menaruh batang pohon dan menimbun tanah, sehingga akses lalu lintas bisa kembali normal,” ungkap salah seorang warga Dava, Kasim Belen saat dikonfirmasi TribunAmbon, Kamis (11/5/2023).

warga desa Dava berharap pemerintah daerah cepat tanggap dalam menyelesaikan ambruknya jembatan ini.

“Kami berharap ada bantuan dari Pemkab Buru, Pemerintah Provinsi Maluku, agar masalah jembatan yang rusak ini secepatnya perbaiki,” jelasnya.

Baca juga: Jembatan Penghubung Antar Desa di Waelata - Kabupaten Buru Ambruk, Akses ke Kota Namlea Lumpuh Total

Baca juga: Sudah Lima Hari, Desa Keliobar Tanimbar Terendam Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa

Senada dengan itu, Kepala Desa (Kades) Dava, Rasyid Belen menambahkan, pemerintah desa sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, terkait masalah tersebut.

“Kita sudah komunikasi dengan pihak Pemerintah Daerah, dan sudah direspon, namun tinggal menunggu data agar dapat ditindak lanjuti,” ujar Rasyid.

Sebelumnya diberitakan, Jembatan penghubung antar desa yang berlokasi di Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, ambruk setelah diguyur hujan deras, Rabu malam (10/5/2023).

Di hari yang sama, selain ambruknya jembatan, ada puluhan rumah warga di Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai 20-50 cm,Rabu (10/5/2023).

Banjir terjadi akibat luapan Sungai Waelata, karena tidak dapat menampung debit air setelah diguyur hujan berjam-jam.(*)