Edukasi
249 Kepsek hingga Operator Madrasah di Malteng Ikut Bimtek Aplikasi EDM-eRKAM
Dijelaskan, EDM-eRKAM ini merupakan sebuah program pemerintah melalui Kementerian Agama dalam rangka memunculkan pendidikan madrasah yang berkualitas.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Menjadi yang pertama di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, sebanyak 249 orang terdiri dari Kepala Sekolah, Bendahara dan Operator Madrasah baik Swasta dan Negeri di Kabupaten Maluku Tengah ikut Bimtek Penggunaan Aplikasi EDM-eRKAM.
"Ini program pertama untuk Madrasah yang berbasis aplikasi. Dan di Indonesia Timur ini baru pertama kali dilakukan dan ini di Maluku Tengah," kata Irwan Ledang salah satu pemateri Bimtek di Kota Masohi, Senin (8/5/2023).
Diharapkan agar Maluku Tengah bisa menjadi pintu penyemangat bagi daerah lain di Indonesia Timur untuk secepatnya menggelar kegiatan yang sama.
Pasalnya, jika ditanya seberapa penting penggunaan aplikasi ini, ia menyebut ini sangat penting.
"Makannya ini diharapkan menjadi stimulus diberitakan supaya teman teman yang lain bisa, oh luar biasa dengan berbagai kesibukan dan hambatan tetapi Maluku Tengah sudah bisa menggelar bimbingan teknis ini," jelas Irwan.
Dijelaskan, EDM-eRKAM ini merupakan sebuah program pemerintah melalui Kementerian Agama dalam rangka memunculkan pendidikan madrasah yang berkualitas.
Ini juga merupakan dua unsur yang akan mendorong pada peningkatan Madrasah dengan harapan memberikan kontribusi kepada dunia pendidikan nasional.
Baca juga: Nasi Uduk Nusantara di Kota Masohi, Tersedia 17 Menu Ada di Jl Abdullah Soulissa
Penerapan aplikasi ini menjadi bagian dari implementasi Proyek Reformasi Kualitas Pendidikan Madrasah atau Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) yang akan berlangsung hingga 2024 mendatang.
Ke depan harus ada Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dengan program terstruktur sehingga pemerintah melalui Kementrian Agama mencetus program berbasis Aplikasi tersebut.
“Platform yang disebut e-RKAM ini untuk menjawab tantangan dan kebutuhan di madrasah. Platform e-RKAM ini merupakan sebuah terobosan penting untuk mendorong tata kelola pendidikan yang efektif dan efisien," ujar Irwan.
Jadi, diharapkan cukup dengan aplikasi ini pengelola madrasah dapat membuat usulan program kerja dengan berbasis kebutuhan (need assesment), bukan keinginan semata, sehingga kualitas pendidikan Madrasah dapat meningkat.
Lanjutnya, Platform e-RKAM membuka peluang pengelolaan dana BOS dan dana-dana lainnya secara transparan dan akuntabel, dapat dipantau secara berjenjang mulai tingkat Satuan Pendidikan Madrasah.
“Selama ini para guru terlalu sibuk dengan berbagai aplikasi yang ada di madrasah. Penggunaan aplikasi e-RKAM ini diharapkan dapat memangkas birokrasi pelaporan dan juga efisiensi belanja. Dengan e-RKAM, kita juga dapat menghemat anggaran pembelian ATK yang banyak, misalnya, untuk pembuatan SPJ. Hal ini juga merupakan langkah nyata mewujudkan pengelolaan anggaran pendidikan yang efisien, mudah, transparan, dan bebas korupsi,” kata Irwan.
"Penerapan EDM e-RKAM merupakan komponen pertama dari Proyek Reformasi Kualitas Pendidikan Madrasah yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai amanat Pembukaan UUD 1945. Maka kami harap semua peserta ini dapat mengikuti semua materi ini dengan seksama," jelasnya.
Diinformasikan juga bahwa Bimtek itu dibimbing dua pemateri dari Dosen Kampus IAIN Ambon, Siti Mutiara Ningsih Asshagab dan Irwan Ledang sebagai Tim Inti Kabupaten (TIK).(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.