Ramadan 2023
Keutamaan Berzakat, Ustad Arsal Tuasikal: Berbagi Merupakan Bentuk Kesalehan Sosial
Kata dia, jika salat adalah Habluminallah, maka zakat itu Hablum Minannas. “Itu Hablum Minannas,
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Berzakat adalah sebuah kewajiban dan termasuk dalam Rukun Islam keempat.
Semua muslim didunia tak terkecuali masyarakat Kota Ambon juga harus segera mempersiapkan zakat yang harus ditunaikan.
Plt. Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Maluku, Ustad Arsal Tuasikal menuturkan, selain wajib, zakat pun setidaknya lebih dari 20 kali dijabarkan didalam kitab suci Al-Quran.
“Di akhir-akhir Ramadan kita punya 1 kewajiban juga yaitu berzakat, Allah SWT menggandeng zakat dan sholat itu lebih dari 20 kali dalam Quran, misalnya di awal surat Al-Baqarah,” tutur Ustad Arsal saat melakukan sesi Talk Show di Tribun Ambon Podcast (TAP), Kamis (14/04/2023)
Kata dia, jika salat adalah Habluminallah, maka zakat itu Hablum Minannas.
“Itu Hablum Minannas, artinya bagaimana kita secara sosial bisa kemudian menggambarkan kesholehan kita, berbagi,” lanjutnya.
Bisa dikatakan bahwa zakat merupakan hal wajib yang bertujuan untuk bisa mempererat tali silaturhami untuk sesama.
“Juga dalam pandangan para ulama bahwa ketaatan pada Allha tanpa kebaikan sosial itu tidak artinya, sehingga itu menjadi penyeimbang kehidupan ini, tidak hanya kita berbaik-baik kepada Allah SWT yang menciptakan kita, tapi kita juga diminta untuk memiliki rasa empati, rasa simpati kepada sesama, lanjutnya.
Itu merupakan nilai utama dalam ibadah berzakat menurut Ustad Arsal.
Baca juga: Pesan Ustadz Rizhal Umasughy Perbanyak Amalan Ini di Malam Lailatul Qadar
Ustad Arsal juga menjabarkan tentang hukum Zakat Fitrah yang harus dibayarkan sedari awal Ramadan sebelum khotib naik mimbar.
Ini dimaksud agar semua muslim berhak merayakan kemenagan dengan tidak berpuasa pada 1 Syawal karena hukumnya haram.
“Jadi kita semua harus sama nanti di 1 syawal makanya pagi sebelum khotib naik mimbar kita masih bisa berzakat, tujunanya untuk kita sama-sama merasakan kemenangan, 1 Syawal juga haram untuk berpuasa,” lanjutnya.
Beliau pun menganjurkan untuk muslim di Kota Ambon agar terus bisa berbagi dengan sesama terutama berzakat.
“Salah satu kebahagiaan kita adalah berbagi dengan orang lain, dan hidup ini kalau kita cuma menikmati sendiri rasanya batin kita tidak akan mudah menjadi tentram, cara berbaginya adalah dnegan kita bersedekah, memberi kepada orang, lalu kemudian berzakat dalam membersihkan harta, dan ini harus jadi kebiasaan dan dihidupkan dalam kebiasaan dalam aksi, jangan ragu untuk berbagi, karena kalau orang berzakat sedekah dan waqaf, tidak ada sejarah ada orang miskin, jadi jangan ada pikiran begitu, bahkan Allah akan ganti beratus bahkan beribu-ribu kali dari jalan yang tidak disangka-sangka,” tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.