Serba serbi Ramadan
Puasa Hari ke-11, Asida Jadi Idola Warga di Piru
Mulai dari pelosok-pelosok hingga perkotaan selalu ada rutinitas akrab yang dilakukan warga menjelang berbuka puasa
Penulis: Rahmat Tutupoho | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho
PIRU, TRIBUNAMBON.COM - Bulan ramadan sangat identik dan tidak bisa dilepaskan dengan berbagai jenis takjil yang dijajakkan di lapak-lapak dagangan.
Mulai dari pelosok hingga perkotaan selalu ada rutinitas akrab yang dilakukan warga menjelang berbuka puasa, yakni berburu takjil.
Pantauan TribunAmbon.com, warga di Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) antusias berburu takjil di Waimeteng Pante.
Terdapat beragam jenis takjil dijual di lapak para pedagang, ada menu yang rasanya manis, menyegarkan, serta mampu mengembalikkan kekuatan setelah menahan lapar dan dahaga.
Baca juga: Gunakan Kotoran Sapi, Kelompok Tani Sumber Wiji di Waimital Hasilkan Ratusan Ton Pupuk
Baca juga: Ikan dan Udang Paling Banyak Diekspor dari Maluku
Harganya pun terjangkau atau sangat murah sekaligus pas di kantong, dari 5-10 ribu per kotak.
Seorang pedagang, Mina mengaku sampai hari ke-11 bulan ramadhan ini takjil yang diminati atau paling diburu ialah, Asida.
Tetapi, jenis lain pun tak kalah dicari maupun dibeli para warga untuk jadi santapan berbuka puasa.
"Sampai hari ke-11 ini Asida paling dicari-cari dan diminati warga Piru. Tapi semua jajanan laku," ungkapnya kepada TribunAmbon.com, Senin (3/4/2023).
Ia menjelaskan, dalam perhari dapat menyiapkan sebanyak 80-100 kotak untuk dijual, biasanya jam 15.00 WIT sudah tersusun di lapak.
Jika cuaca mendukung, keuntungan bisa menyentuh Rp.500.000 hingga Rp. 800.000.
"Tergantung kondisi. Kadang untung 500/800 ribu. Itupun banyak kotak yang disiapkan," tuturnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.