Kerja di Australia
Warga Ambon yang Mau Kerja di Peternakan dan Perkebunan Australia Bingung Malah Dilatih jadi ART
Mereka bingung lantaran selama mengikuti sosialisasi di Balai Latihan Kerja (BLK), mereka tidak dilatih untuk dua bidang dimaksud.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Warga Ambon yang lolos seleksi untuk bekerja di peternakan dan perkebunan Australia mengaku bingung lantaran selama mengikuti sosialisasi di Balai Latihan Kerja (BLK), mereka tidak dilatih untuk dua bidang dimaksud.
Mereka hanya akan dilatih seperti untuk bagaimana cara mencuci piring, mencuci dan mengganti seprei.
“Itu juga sudah jauh dari apa yang Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bilang bahwa kita kerja di peternakan dan perkebunan. Tapi selama kita ikut sosialisasi di BLK, tidak ada satu kata pun yang bilang nanti kita kerja di dua bidang itu. Kita malah diajarkan nanti cara cuci piring, dan ganti seprei, tidak ada cara sayat-sayat daging atau apa pun, itu kan jauh sekali,” kata salah satu calon pekerja Australia, Riska kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).
Selain itu, mereka juga akan dilatih untuk menjadi barista, penata rambut, dan lainnya yang intinya tidak ada kaitannya dengan bidang peternakan dan perkebunan.
Baca juga: Disnaker Ambon Benarkan Pencaker Setelah Lolos Seleksi Harus Bayar Rp 85 Juta ke Agen Penyalur
Pelatihan itu lanjutnya, nanti akan diselipkan dengan kursus Bahasa Inggris yang berlangsung di Batam, Kepulauan Riau selama maksimal enam bulan.
“Makanya ini membuat kami bingung,” tandasnya.
Selain itu, para peserta seleksi pekerja di Australia juga merasa kecewa, karena harus membayar uang senilai Rp. 85 juta ke agen penyalur.
Kekecewaan tersebut lantaran pihak pemerintah dalam hal ini Disnaker Ambon tidak menginformasikan perihal pembayaran uang sejumlah Rp. 85 juta sedari awal.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Steiven Patty membenarkan bahwa ada biaya senilai Rp. 85 juta bagi para pencari kerja yang telah lolos tahap seleksi untuk bekerja di Australia.
Dikatakan ada 13 item yang merupakan rincian dari Rp. 85 juta tersebut.
"Ya memang ada biaya sejumlah Rp. 85 juta, tapi itu biaya sampai sudah kerja, jadi semua termasuk tiket, pengurusan visa, asuransi, totalnya ada 13 item," ucapnya ketika dikonfirmasi Tribun Ambon.com melalui WhatsApp, Senin (27/3/2023).
Patty menyebutkan, nominal Rp. 85 juta itu tidak ditentukan besarannya oleh Disnaker Ambon, melainkan pihak agen penyalur, yakni California Education Centre Indonesia.
Admin Loker Ambon Adukan California Education Center, Saidna: Jangan Sampai Rakyat Dirugikan |
![]() |
---|
Temui Wakil Rakyat, Admin Loker Ambon Beberkan Temuan Terkait California Education Center |
![]() |
---|
Soal Warga Ambon Calon Pekerja di Australia Wajib Bayar Rp85 Juta, DPRD Bakal Panggil Disnaker & CEC |
![]() |
---|
Wajib Bayar Rp 85 Juta tuk Kerja di Australia, Wakil Rakyat: Mending Uangnya Buat Buka Usaha |
![]() |
---|
Disnaker Kota Ambon Tegaskan IWG Jadi Jaminan Kredit Biaya Program Kerja Australia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.