Beri Kultum, Dandim Masohi Sarankan Warga Maluku Tengah Atasi Konflik Ala Rasulullah

Maluku Tengah sering terjadi konflik antar desa. Untuk mengatasi persoalan itu, sejumlah upaya terus dilakukan TNI/ POlri termasuk rohaniyah.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
Lukman
Dandim Letkol. Czi Muhammad Yusuf Aska saat menyampaikan Kultum Tarawih di Masjid Baitul Rahman, Sabtu (25/3/2023). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Maluku Tengah menjadi satu daerah di Maluku yang sering terjadi konflik antar desa.

Untuk mengatasi persoalan itu, sejumlah upaya terus dilakukan oleh TNI/Polri setempat.

Salah satunya dengan nasehat rohaniyah atau kultum bulan ramadan seperti yang dilakukan Kodim 1502/Masohi saat ini.

Dandim 1502/Masohi, Letkol. Czi. Muhammad Yusuf Aska mengatakan, untuk mengatasi konflik di tengah masyarakat, Rasulullah Muhammad Saw memiliki cara yang sangat humanis yang wajib diikuti oleh umatnya.

Alasannya karena Rasulullah sendiri adalah suri tauladan yang wajib dicontohi oleh umatnya. Baik lewat ucapan maupun perbuatannya yang dikenal dengan ungkapan Sunnah Rasul.

"Rasulullah Saw mengatasi konflik sosial tersebut disamping berdialog dan negosiasi, adalah dengan 
menegakkan arbitrasi atau adanya hukum dan perundang-undangan yang dibangun," Ucap Dandim saat mengisi kultum di Masjid Baitul Rahman, Tamilouw, Sabtu (25/3/2023) malam.

"Kita tahu bahwa ajaran Islam ini menempatkan umat Islam pada tiga posisi yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an," sambung Dandim.

Berikut tiga nasehat yang disampaikan :

Pertama, kita ini adalah sebaik-baik umat, karena itu kita menjadi panutan umat atau menjadi contoh bagi umat yang lain. 

Kedua, Allah menyebut kita ini sebagai umat yang satu. Karenanya penting kita untuk menjaga persatuan, kekompakan, soliditas, dan solidaritas umat ini. 

Kemudian Al-Qur'an juga menyebut kita sebagai umat penengah. Dalam posisi ini bagaimana umat Islam selalu tampil untuk menjadi penengah berbagai hal, berbagai konflik, berbagai persoalan-persoalan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan ini.

Spirit tentang umat terbaik, umat yang satu, dan umat penengah itu, diaplikasikan oleh Rasulullah di dalam kehidupannya. 

"Sehingga Rasulullah penuh dengan kearifan, bisa menghadapi, memberikan solusi terhadap konflik-konflik sosial yang terjadi ketika itu. Dan tentu ini menjadi pelajaran bagi kita," sebut Dandim.

Diakhir kultum Dandim mengajak masarakat untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi konflik sosial.

Tak lupa warga juga diingatkan bahwa sebagai seorang muslimi wajib untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban di bulan suci ramadhan agar hakekat dan makna puasa salah satunya adalah menahan diri dari segala hal yang tidak baik.

"Makan puasa ramadan yakni menahan diri dari segala bentuk amarah, melatih diri agar bersabar. Dan ini diwajibkan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari kita," tutup Dandim.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved