Viral Video Nelayan Temukan Pulau Baru di Wakatobi Sulawesi Tenggara, Sebut Dampak Gempa Maluku
Berikut ini video viral seorang nelayan menemukan pulau baru yang ada di wilayah perairan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
TRIBUNAMBON.COM - Berikut ini video viral seorang nelayan menemukan pulau baru yang ada di wilayah perairan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Disebutkan pulau tersebut muncul diduga akibat terjadinya gempa Maluku, 10 Januari 2023.
Peristiwa ini diabadikan oleh seorang pria yang tak diketahui identitasnya.
Kini video nya pun telah beredar di media sosial dan viral.
Sebuah akun Facebook dengan nama Omi mengunggah video viral tersebut pada 20 Maret 2023.
"Yang sedang viral di Wakatobi. Pulau baru di depan pantai Usuno," tulis keterangan unggahan video viral.
Nampak dalam video viral seorang pria yang diduga merupakan nelayan itu selfie dan menjelaskan lokasi pulau baru itu.
Terlihat di belakangnya sebuah pasir putih yang membentang luas dan panjang.
Ia menyebut jika pulau itu diduga akibat adanya gempa yang terjadi di Maluku.
Adapun lokasi penemuan pulau itu berada di wilayah adat perairan masyarakat Liya, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
"Dilaporkan kawan-kawan telah ditemukan pulau baru, di Kabupaten Wakatobi tepatnya di wilayah adat masyarat Liya, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi. Pulau ini berada tepat di belakang Pantai Usuno, Desa Wisata Kolo, Diperantaraan Desa Wisata Kolo dan Liya Onemelangka. Diperkirakan, mulai muncul pulau ini pada saat terjadinya gempa di Maluku pada tanggal 10 Januari 2023, dan sampai sekarang ini seperti ini. Besar sekali ya dan memanjang," tuturnya
Bebera netizen mengaku baru melihat adanya pulau tersebut.
Namun yang lainnya juga mengungkapkan bahwa pulau itu sudah lama ada.
Ketika air laut surut, pulau berpasir putih itu akan semakin jelas terlihat.
@M***li: Betulkah ini?
@Nha**cky: Sudah lama itu.
@Aju****KW: Kalo air pasang tinggi, tenggelam nggak??
@Ma***am: Km itu baru muncul makanya baru tau
@Gafu***an: Karna air surut sj suda lama itu
Belum diketahui pasti kebenaran adanya informasi penemuan pulau baru itu.
Pulau Baru di Maluku
Sebelumnya juga viral video yang menunjukkan sebuah pulau baru muncul dari permukaan air laut di Desa Teineman, Kecamatan Wuar Labobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Pulau tersebut diduga muncul setelah terjadinya gempa yang mengguncang Maluku pada Selasa (10/1/2023) dini hari.
Sebuah daratan muncul seketika di tengah laut pasca gempa bermagnitudo 7.9 di Perairan Kepulauan Tanimbar, Maluku, Selasa (10/1/2023). (Courtesy Kapolres Kepulauan Tanimbar)
Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria mengungkapkan adanya kemunculan pulau baru.
“Ini kejadian keanehan yang bersumber dari gempa semalam di desa kami, Desa Teineman,” ungkap pria tersebut.
Kepala Dinas (Kadis) komunikasi dan informasi (Kominfo) KKT, Junus Frederick Batlayeri pun menjelaskan terkait fenomena pulau baru di Tanimbar yang muncul pasca gempa Maluku kepada Tribun Ambon melalui sambungan telepon, Selasa.
Dijelaskan Frederick, terjadi fenomena langka berupa terbentuknya dataran kecil yang membentuk pulau baru di dekat pantai.
Daratan kecil tersebut berupa lumpur, namun belum bisa dipastikan luasnya.
Ia menduga, material lumpur yang mirip pulau itu muncul lantaran guncangan gempa yang terlalu kuat.
“Jadi mungkin gempanya cukup besar sehingga muncul keanehan ini,” ungkap Frederick pada Rabu (11/1/2023).
Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku, Herfien Samalehu menjelaskan bahwa pulau baru di Tanimbar tersebut muncul akibat deformasi regional.
“Dalam hal ini kenaikan daratan di Tanimbar merupakan blok yang naik secara keseluruhan dalam hal ini tidak berpengaruh signifikan terhadap wilayah Tanimbar,” kata Herfien, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, fenomena yang terjadi di Tanimbar hampir sama dengan yang pernah terjadi saat gempa di Aceh dan Nias beberapa tahun lalu.
“Sebagai contoh beberapa kejadian gempa seperti Gempa Aceh, Nias, di mana terjadi pengangkatan di sekitar Pulau Simeuleu, namun terdapat pula blok yang turun atau subsidens hingga 1 meter di sepanjang garis pantai di Aceh,” katanya.
Herfien menjelaskan, gempa Maluku merupakan jenis gempa dengan model thrusting atau biasa disebut sebagai patahan naik dari subduksi Laut Banda.
Hal ini bisa dilihat dari analisis lokasi hiposenter dan kedalamannya.
“Dari model jenis gempa tersebut akan menyebabkan kenaikan atau uplift dan juga bisa menyebabkan penurunan atau subsidens di sisi yang lain," jelas Herfien.
Fenomena ini juga pernah terjadi saat gempa mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Saat itu, gempa mengakibatkan fenomena naiknya Pulau Lombok.
Dilihat dari indikasi peta satelit, menunjukkan adanya kenaikan dari permukaannya sebesar 25 sentimeter.
“Jadi fenomena ini bisa terjadi pasca-gempa Bumi yang menyebabkan deformasi regional,” kata Herfien.
Frederick mengatakan, fenomena tersebut muncul pada pagi hari dan sempat menghebohkan warga.
“Kami lihat ada timbul keanehan-keanehan setelah gempa,” kata Frederick.
Hal ini juga diungkap Kapolres Kepulauan Tanimbar, AKBP Umar Wijaya yang menyebutkan bahwa warga setempat sempat khawatir dan memilih untuk mengungsi ke ketinggian, dilaporkan Tribun Ambon.
“Mereka khawatir itu tanda tsunami,” ucapnya.
Meski demikian, fenomena kemunculan pulau baru akibat dampak gempa bumi di Tanimbar tidak menyebabkan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa adanya longsoran skala masif, gerakan tanah disertai likuifaksi, atau tsunami.
Untuk itu, Herfien mengimbau masyarakat di wilayah tersebut agar tetap tenang dan tidak percaya pada isu yang tidak bertanggung jawab.
“Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan dari BPBD atau BMKG setempat,” ucap Herfien.
“Jangan terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami,” imbuhnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara pada Selasa.
Pemicunya adalah gempa yang mengguncang kawasan Maluku Tenggara Barat dengan kekuatan M 7.9, dilaporkan Tribunnews.
Dikutip dari website BMKG gempa bumi terjadi pukul 00.47 WIB.
Gempa berpusat di 148 kilometer barat laut Maluku Tenggara Barat dengan kedalaman 131 kilometer.(*)
Safari Kamtibmas: Kapolda Maluku Ajak Umat Katolik Wujudkan Perdamaian di Bumi Raja-raja |
![]() |
---|
Sekelompok Orang Diduga Preman Duduki Kantor Gubernur Maluku, Tim Lewerissa: Sadar Diri Jua! |
![]() |
---|
1 Tersangka Pembakaran Rumah Warga Hunuth Ditahan, Kabid Humas: Perlu Kehati-hatian |
![]() |
---|
GPM Imbau Pemuda dan Laki-laki Gereja Tak Terlibat Aksi Demo, Utamakan Dialog dan Doa |
![]() |
---|
Pejabat Negeri Tial Maluku Larang Warga Ikut Demonstrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.