Gelar Adat

Tolak Gelar Upu Latu dan Ina Latu Nunusaku ke Murad-Widya, Pemuda Seram: Bertentangan dengan Adat

Nahady mewakili pemuda Seram Bagian Barat, menegaskan bahwa Nunusaku sebagai tempat keramat suci tidak selayaknya dipolitisasi dengan pemberian gelar 

Editor: Adjeng Hatalea
Sumber; DISKOMINFO MALUKU TV CHANNEL
20 Maret 2023 mendatang, direncanakan pengukuhan gelar adat Upu Latu Nunusaku dan Ina Latu Nunusaku di Negeri Niniari, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat. 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - 20 Maret 2023 mendatang, direncanakan pengukuhan gelar adat Upu Latu Nunusaku dan Ina Latu Nunusaku di Negeri Niniari, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Rencana pemberian gelar adat kepada Gubernur Maluku, Murad Ismail bersama Istrinya, Widya Partiwi ini ditolak Aliansi Pemuda Seram.

Menurut Aliansi Pemuda Seram, rencana tersebut merupakan suatu tindakan yang bertentangan dengan adat masyarakat setempat.

Pasalnya, Nunusaku adalah pusat peradaban mula-mula di Pulau Seram atau dulu Pulau Ibu/Nusa Ina.

"Kami menolak pemberian gelar adat atas dasar Nunusaku dalam kepercayaan masyarakat Seram merupakan pusat peradaban mula-mula. Dulunya masyarakat Seram menetap di Nunusaku setelah itu baru berpencar ke Negeri dan pulau sekitar," ucap Alvin Nahady selaku anak negeri Seram Bagian Barat, kepada TribunAmbon.com, Rabu (15/3/2023).

Nahady mewakili pemuda Seram Bagian Barat, menegaskan bahwa Nunusaku sebagai tempat keramat suci tidak selayaknya dipolitisasi dengan pemberian gelar adat tersebut.

"Tempat keramat suci yang tidak seharusnya dipolitisasi dan pemberian gelar adat tersebut tidak layak diberikan kepada siapapun termasuk Gubernur Maluku dan istrinya," tegasnya.

Lanjutnya, pemberian gelar adat itu terlalu berlebihan, kalaupun atas dasar pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan oleh Gubernur Maluku, itu sudah merupakan kewajiban dari Pejabat Negara.

"Kalau misalnya dalil pemberian gelar tersebut atas dasar pembangunan di Maluku itu terlalu berlebih-lebihan, sebab itu merupakan tanggung jawab dari negara untuk meningkatkan kesejahteraan, melaksanakan pembangunan dan pelayanan publik bagi masyarakat," ujarnya.

Penolakan serupa pun disampaikan oleh Yansen Atuany sebagai representatif dari pemuda Seram Utara Pegunungan.

"Gelar kebesaran Upu Latu yang akan di berikan tidak memiliki asas kesepakatan bersama dengan berbagai tokoh-tokoh adat yang ada di setiap daerah di Pulau Nusa Ina dari Timur, Utara , Selatan dan Barat," ungkapnya.

Atuany tak setuju jika adat dijadikan sebagai panggung cari nama atas kepetingan kelompok tertentu.

Oleh karena itu, pihaknya tidak mengakui pemberian gelaran adat Upu Latu Nunusaku dan Ina Latu Nunusaku agar ke depannya tidak menimbulkan polemik bagi generasi masyarakat Seram.

"Untuk itu kami dari pemuda pegunungan Seram Utara tidak mengakui penghargaan Upu Latu Nunusaku dan Ina Latu Nunusaku di berikan terhadap orang- orang yang nanti ke depan akan menjadi polikmik bagi generasi sekarang dan anak cucu kita depan," jelasnya.

Penolakan yang sama pun disampaikan Minsen Selesue mewakili pemuda Seram Selatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved