Dugaan Pungli

Mahasiswa Demo soal Dugaan Pungli di Jurusan Ekonomi Pembangunan Unpatti

Aksi disertai bakar ban tersebut dilakukan terkait adanya dugaan pungutan liar terjadi kepada mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan, Febis Unpatti, Ra

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Jenderal
DEMO MAHASISWA: Aksi demontrasi mahasiswa jurusan Ekonomi pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unpatti terkait dugaan pungutan liar terhadap mahasiswa 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Belasan mahasiswa berorasi di halaman Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( Febis), Universitas Pattimura (Unpatti).

Aksi disertai bakar ban tersebut dilakukan terkait adanya dugaan pungutan liar terjadi kepada mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan, Febis Unpatti, Rabu (8/3/2023).

Disampaikan oleh koordinator aksi, Zulfikar Kelilauw bahwa, pungutan liar tersebut diduga melalui biaya olah data penelitian sebesar Rp. 450 ribu, yang diwajibkan hanya kepada mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan, Febis Unpatti.

"Demonstrasi yang hari ini kami lakukan adalah mempertanyakan bagaimana persoalan pemberlakuan olah data yang diberlakukan oleh jurusan ekonomi pembangunan mewajibkan untuk seluruh mahasiswa ekonomi pembangunan mengolah data di tim LPPPE yang dibuat oleh jurusan," ucapnya.

Menurutnya, olah data itu seharusnya dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa.

"Padahal kita ketahui bahwa sebelumnya olah data itu dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri, hari ini kita ketahui bahwa olah data itu telah diwajibkan oleh seluruh mahasiswa sebesar Rp. 450 ribu. Kecurigaan kita jangan sampai biaya tersebut hanya sebatas kepentingan yang di duga merupakan pungutan liar," tuturnya.

Baca juga: Gelar Demo, Mahasiswa Maluku Desak Kejati Tetapkan Plt Sekda Bursel Tersangka Korupsi Simdes.id

Lanjut Kelilauw bahwa sebagai tim Laboratorium Penelitian, Pengkajian dan Pelatihan Ekonomi (LPPPE) harusnya mendampingi atau membuat pelatihan mengolah data bagi mahasiswa, bukan malah menarik pungutan.

"Mahasiswa harus didampingi dan diberi pelatihan, bukan malah menarik pungutan untuk mengolah data," tandasnya.

Orasi yang dimulai sejak pukul 12.00 WIT hingga pukul 13.00 WIT berlangsung tanpa ada aksi anarkis.

Seusai aksi, para demonstran pun diarahkan untuk pertemuan bersama dengan pimpinan jurusan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved