Kapolda Maluku Minta Para Raja Cegah Bentrok: Jangan Sampai Persoalan Per Orang Jadi Masalah Desa
Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif meminta warga Desa Wakal dan Hitu Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah menahan diri dan tidak terprovosai.
TRIBUNAMBON.COM - Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif meminta warga Desa Wakal dan Hitu Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah dapat menahan diri dan tidak lagi terprovokasi untuk saling menyerang satu sama lain.
Latif meminta kedua desa itu untuk menghentikan segala bentuk permusuhan karena tak lama lagi bulan Ramadhan akan segera datang.
“Ini sudah mau masuk bulan Ramadhan, kami meminta kedua warga agar dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. Kami minta segera hentikan konflik antarsesama saudara,” pinta Latif, Selasa (28/2/2023).
Kedua warga desa bertetangga ini kembali bersitegang dan nyaris saling menyerang dengan menggunakan senjata tajam pada Senin sore (27/2/2023).
Beruntung bentrok dapat dicegah setelah aparat kepolisian bersenjata lengkap yang berjaga di perbatasan kedua desa segera melerai dan membubarkan kedua massa yang sudah saling berhadap-hadapan.
Terkait ketegangan kedua warga desa yang kembali terjadi, Latif mengaku sangat prihatin atas kejadian tersebut.
Ia menyayangkan masih saja ada konflik-konflik sosial yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa maupun materi.
Latif mengaku tindakan aparat membubarkan massa kedua warga desa secara paksa merupakan upaya tegas aparat kepolisian untuk menghalau warga agar tidak saling serang menggunakan senjata tajam.
“Kami juga meminta warga kedua desa jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang sengaja dimainkan oleh orang tidak bertanggung jawab yang tidak menginginkan adanya kedamaian antara kedua warga desa,” pintanya.
Untuk meredam ketegangan yang terus terjadi antara kedua warga desa, Latif juga meminta para tokoh agama, masyarakat dari kedua desa dapat berperan untuk meredam bentrok dan menenangkan warga.
“Kami juga menghimbau para tokoh masyarakat, dan agama agar dapat membantu menjaga situasi kamtibmas dengan meredam amarah warga masing-masing,’ harapnya.
Selain itu ia juga ia juga meminta kepada para raja di Maluku Tengah khususnya di Kecamatan Leihitu untuk dapat membantu pemerintah dan juga pihak kepolisian dalam mencegah terjadinya bentrok kedua desa.
“Kami juga mengimbau kepada raja-raja negeri dapat berperan dan berpikir jernih untuk membuat sikon kamtimbas kondusif. Raja-raja harus proaktif untuk cegah konflik dan antisipasi upaya-upaya adu domba dan memecah belah kerukunan warga di sana,” katanya.
Ia menambahkan bentrokan antar warga yang kerap terjadi di Maluku selama ini selalu dipicu oleh persoalan tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh orang perorang.
“Hanya karena persoalan perorangan yang melakukan tindakan kriminal, tapi malah dibawa ke masalah desa, yang pada akhirnya merugikan semua warga, membuat terganggunya perekonomian masyarakat dan kerukunan warga,” ujarnya.
Tiga Kepala Pemerintahan Negeri Dilantik Sekda Maluku Tengah, Ini Mereka |
![]() |
---|
dr. Amrollah Latupono Nahkodai IDI Maluku Tengah Periode 2025-2028, ini Pesan Bupati |
![]() |
---|
Pekerjaan Fisik Gedung Tak Selesai, 4 Sekolah Dasar di Maluku Tengah Disidak DPRD |
![]() |
---|
Warga Sebut Tumpukan Sampah Menggunung di Hurnala Malteng Sudah Lama |
![]() |
---|
Rumahnya Dibakar Saat Bentrok Warga, Usman Makayaino Tagih Janji Ganti Rugi di Dinsos Maluku Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.