Maluku Terkini

Ebes Jusuf: Pengamen Paling Senior di Jakarta yang Rindu Menggedong Cicit di Pulau Seram

Bermodal suara merdu dan kepandaian menyanyi, Ebes Jusuf pun jadi legenda pengamen di Jl Sabang, Kebon Sirih, DKI Jakarta.

|
Editor: Fandi Wattimena
TirbunJakarta
Ebes Jusuf ngamen bersama musisi jalanan di Jl Sabang, Kebon Sirih, DKI Jakarta. 

"Almarhum istri saya itu orang Kebumen," ujar kakek 3 cicit dari 3 anak itu.

Kakek Jusuf bercerita, tahun 1960-an, tak mudah hidup di ibu kota. Ekonomi kala itu, susah. 

Di masa itu, krisis ekonomi pertama Indonesia setelah kemerdekaan. Harga barang melambung, sementara jumlah dan nomina uang beredar terlalu banyak. Hyperinflasi istilah pakar ekonominya.

Pas Jusuf muda tiba di Jakarta, Soekarno membuat kebijakan Sanering (pemotongan nilai mata uang). 

Mata uang Rp1.000 di-sanering- jadi Rp1 rupiah. Harga beras 10 kg dulunya seribu jadi satu rupiah.

Tujuh tahun, merasakan getir ekonomi ibukota, Jusuf dan istri pun memutuskan ikut program transmigrasi Orde Baru.

Usia Jusuf kala itu, 38 tahun. semangat kerjanya membara. Dua anaknya butuh biaya, namun lahan pekerjaan terbatas.

"Tahun 1970 saya daftar transmigrasi. Lolosnya ke Seram, Maluku berangkat akhir tahun pakai kapal dari Priok." ujarnya.

Merujuk dokumen transmigrasi yang diperoleh Tribub, jika Jusuf berangkat akhir tahun 1970, dia termasuk satu dari 50 kepala keluarga (KK) transmigran Gelombang III 1970 dari Pulau Jawa ke Seram, pulau subur dan terbesar di gugus kepulauan Maluku.

"Kami ditempatkan di Kairatu, Seram Barat," ujanya.

Saat itu, kakek Jusuf bertransmigrasi ke Maluku.

"Saya di Maluku tinggal di Pulau Seram, namanya Desa Waihatu, Waitamal, Kecamatan Kairatu, Seram Bagian Barat," papar kakek Jusuf begitu mendetail.

Di Pulau Seram, kakek Jusuf membangun rumah tangganya.

Puluhan tahun di pulau orang, kakek Jusuf kembali ke Pulau Jawa pada tahun 2002.

Data rujukan Tribun lansiran Kemenparekraf, https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/gemba_agro_kultur, 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved