Gempa Guncang Maluku

BMKG Imbau Warga Maluku tak Panik, ALERT Gempa 7,9 M dan Tsunami Berakhir

Warga pun diminta untuk tidak panik dan dapat beraktivitas kembali seperti biasa.

Editor: Fandi Wattimena
Grafis Tribunnews.com/Juna Putuhena
Ilustrasi gempa. BMKG Imbau Warga Maluku tak Panik, ALERT Gempa 7,9 M dan Tsunami Berakhir 

TRIBUNAMBON.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan peringatan dini Tsunami berakhir pada pukul 03.43 WIB atau pukul 05.43 WIT. 

Warga pun diminta untuk tidak panik dan dapat beraktivitas kembali seperti biasa.

Serta tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam rilis yang diterima TribunAmbon.com, Selasa (10/1/2022).

Dijelaskan, Selasa dini hari pukul 00.47.34 WIB wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku diguncang gempabumi tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,5. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah BaratLaut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

Jenis dan Mekanisme Gempabumi:

Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa M 7,5 Guncang Maluku, Gempa Susulan Masih Terjadi

Baca juga: Update Gempa Maluku Magnitudo 7,5: 8 Rumah Rusak dan 1 Warga Luka Ringan di Saumlaki

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).

Dampak Gempabumi:

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Dobo, Tiakur IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Ambon dan Piru II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Gempabumi Susulan:

Hingga pukul 04.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar M5,5 dan terkecil M4,1.

Hasil Pemodelan Tsunami:

Berdasarkan hasil pemodelan tsunami, gempabumi M 7,9 10 Januari 2023 di Maluku Tenggara Barat, Maluku menunjukkan adanya Potensi Tsunami dengan tingkat ancaman Siaga dan Waspada.

Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dengan parameter update (Mw 7,5), tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.

Observasi Tsunami:

Berdasarkan observasi 4 Tide Gauge di sekitar sumber gempabumi (Seira, Adaut, Lirang, dan Larat), tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved