Ambon Terkini
Suka Duka Ian, Penjual Es Kelapa Muda Asal Makassar di Ambon, Pernah Buang Kelapa karena Basi
Datang ke Ambon pada 2020 lalu, Ian mencoba mencari keuntungan dengan berjualan Es Kelapa Muda dan Es Teler di kawasan Pelabuhan Ferry Galala.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laris atau tidaknya dagangan yang dijajakan setiap hari, tergantung cuaca di Kota Ambon.
Jika saat siang hari matahari tampak terik, Ian tak khawatir dengan dagangannya tersebut.
Pasalnya, semakin terik matahari, semakin laris manis pula es kelapa dan es teler jualannya.
Bahkan, ia bisa menjual hingga 100 gelas per harinya.
Namun, pemasukannya itu harus disetor kepada pemilik usaha tersebut.
"Kalau panas itu laku keras, banyak yang beli," kata dia saat diwawancarai TribunAmbon.com, Kamis (2/6/2022) sore.
Namun, apabila mendung hingga hujan melanda, maka di situlah ia merasa was-was akan dagangannya jika tak laku.
"Tapi kalau mendung, apalagi hujan begitu, saya sudah was-was, karena jarang ada orang yang mau beli es kalo cuaca juga dingin," ujarnya.p
Ia bahkan pernah harus tutup lebih awal, karena cuaca tak memungkinkan untuk tetap berjualan.
"Biasanya buka dari jam 09.00 WIT sampai 18.00 WIT, tapi kadang harus tutup jam 15.00 WIT, kalau sudah hujan deras disertai angin kencang," jelasnya.
Akibatnya, tak jarang ia harus membuang air dan buah kelapa yang dikumpulkannya dalam satu wadah berukuran besar.
Hal itu dilakukan karena air dan daging buah kelapa yang sudah lama dibiarkan di ruangan terbuka, lebih cepat beresiko basi dan tak dapat dijual lagi.
Ian merupakan pemuda yang dapat dijadikan contoh untuk milenial masa kini agar dapat menghidupi diri mereka sendiri dan dapat membantu perekonomian keluarga.(*)
