Ambon Hari Ini
Hari ke-10, Sampah di Pasar Minggu – Teluk Ambon Baguala Belum Juga Diangkut Petugas Kebersihan
Tampak kendaraan dari arah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah menurunkan laju kecepatan akibat sampah yang memenuhi setengah
Penulis: Adjeng Hatalea | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Terhitung 10 hari, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon belum juga mengangkut tumpukan sampah di Pasar Minggu, Passo, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kamis (26/5/2022).
Pantauan TribunAmbon.com di lapangan pukul 13.45 WIT, sampah yang kerap dikeluhkan pedagang Pasar Minggu itu masih menumpuk, meluber ke badan jalan, hingga mengeluarkan bau busuk.
Tampak kendaraan dari arah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah menurunkan laju kecepatan akibat sampah yang memenuhi setengah badan jalan arah ke Kota Ambon itu.
Volume sampah semakin bertambah, bau busuk pun tercium hingga radius 100 meter.
“Banyak toko-toko besar dengan mobil container mereka buang sampah di sini juga. Mulai dari telur-telur busuk mereka buang semua di sini, dan bukan hanya warga Passo saja, tetapi juga ada warga Maluku Tengah,” kata Mama Fin saat diwawancarai TribunAmbon.com di lapak jualannya di Pasar Minggu, Rabu (25/5/2022) sore.
Baca juga: Tumpukan Sampah di Pasar Minggu - Passo, Wakil Rakyat Sebut Bakal Dibangun Jaga di Batas Kota
Baca juga: Sampah di Pasar Minggu Kota Ambon Meluber ke Badan Jalan, Pengendara Wajib Berhati-hati
Kata dia, petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon baru akan datang mengangkut sampah itu berselang tiga atau empat hari, namun hanya sekali jalan dengan satu angkutan saja.
Jika angkutan sampah telah melewati batas kapasitas, maka sisa sampah terkadang dibuang ke laut.
Parahnya, berdasarkan perhitungan Mama Fin, sudah memasuki hari ke-10, petugas kebersihan belum juga datang untuk mengangkut tumpukan sampah itu.
Dia pun berharap, dinas terkait bisa segera menurunkan timnya untuk mengangkut dan membersihkan tumpukan sampah.
Alternatif lainnya, lanjut Mama Fin, agar pemerintah setempat bisa menutup lokasi tersebut dan tidak dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah.
“Kalau memangnya masih taruh di situ, bikin talud tempatnya bagus, warga juga tahu diri turun lalu buang baik-baik. Bukan cuma lempar saja,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunAmbon.com di lapangan, tumpukan sampah itu tidak hanya berasal dari warga di kawasan Passo saja, melainkan dari warga Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
“Mereka lewat dengan kendaraan, motor atau mobil. Parahnya, hanya melempar dari atas atau dalam kendaraan saja. Kita pernah menegur, tapi malah dimarah balik,” akui Mama Fin.
Angkringan dengan latar pemandangan Teluk Baguala itu tampak sepi pengunjung.
Hanya dua hingga tiga orang saja, yang terlihat menikmati jajanan berbahan dasar pisang di Pasar Minggu itu.
Menurut perempuan paruh baya yang biasa disapa Mama Fin itu, warga sekitar turut berperan penting dan bertanggung jawab dalam hal penanganan sampah di kota bertajuk Manise ini.(*)