Ramadan 2022
Dakwah di Bulan Ramadan, Begini Cara Mendidik Anak Ala Ustad Anin Lihi
Terdapat berbagai macam pola asuh orangtua terhadap anak, namun salah satu ustad, di Ambon, Anin Lihi, memiliki cara tersendiri yang didapatnya lewat
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Terdapat berbagai macam pola asuh orangtua terhadap anak, namun salah satu ustad, di Ambon, Anin Lihi, memiliki cara tersendiri yang didapatnya lewat mempelajari kitab suci umat Islam, Al-Qur'an.
Ia mengatakan, di era modern seperti sekarang ini, mendidik anak menjadi tantangan tersendiri di tengah gempuran teknologi yang begitu cepat.
"Kita lihat di era sekarang, teknologi sudah semakin canggih, bahkan anak-anak kita bisa mendapat informasi darimanapun dengan cepat," kata dia saat diwawancarai di studio TribunAmbon.com, Minggu (24/4/2022) sore.
Ia melanjutkan, mendidik anak menurut pandangan Islam sendiri bahkan dimulai sejak anak masih di dalam kandungan sang ibu.
"Jika merujuk pada pandangan Islam, mendidik anak sebetulnya bukan lagi sejak usia dini, tetapi bahkan sejak anak itu masih dalam kandungan," ujarnya.
• Di Penghujung Ramadan, Bonek Ambon Kunjungi Ponpes Al-Madinah Bagikan Puluhan Paket Sembako
Contohnya, saat anak dalam kandungan, si ibu harus sering-sering mengikuti kajian-kajian, berkumpul bersama orang-orang saleh, dan terus meningkatkan ibadah kepada Allah.
Ustad Anin Lihi melanjutkan, menurut Sayidina Ali Bin Abi Thalib, ada 4 cara dalam mendidik seorang anak yang dibagi atas jenjang usia.
- Tahap pertama usia 0 hingga 7 tahun, perlakukan anak seperti raja. Pada tahap ini anak baru bisa belajar dengan melihat sikap orang tuanya.
- Tahap kedua usia 8-14 tahun, perlakukan anak sebagai tawanan. Artinya, orangtua harus tegas dalam menegakkan aturan dan memperkenalkan ajaran agama.
- Tahap ketiga usia 15-21 tahun, perlakukan anak sebagai sahabat. Anak mulai bisa diajak berdiskusi terkait hal-hal yang dialami diluar rumah.
"Jadi tidak mungkin juga kita bisa ikuti anak-anak kita kemana-mana setiap hari, tapi kita harus terus memberikan pemahaman-pemahaman Islam agar anak kita mengerti mana yang Haq dan yang Bathil, kalau pondasinya sudah kuat, maka anak bisa memilah milah mana yang baik dan mana yang buruk," tandasnya.(*)