Maluku Terkini
Dorong Imunisasi Rutin, Dinkes Maluku Tengah Gelar Workshop Kader Desa My Village My Home
Dinas Kesehatan bekerja sama Yayasan Pelangi Maluku (YPM) selaku Unit pelaksana program Imunisasi
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Rendahnya tingkat imunisasi di desa, Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) menggelar workshop kader desa "My Village My Home" di Masohi, Maluku Tengah, Selasa (19/4/2022).
Dalam pelaksanaannya, Dinas Kesehatan bekerja sama Yayasan Pelangi Maluku (YPM) selaku Unit pelaksana program Imunisasi dengan mengelola dana dari UNICEF.
"Salah satu program yang YPM buat yaitu Rapat Koordinasi/Persiapan, Pertemuan Advokasi, Launching Pekan Imunisasi Dunia (PID) dan Pelaksanaan Workshop Kader Desa “My Village My Home” di Maluku Tengah untuk mendukung program imunisasi rutin," kata Direktur YPM Maluku, Rosa Pentury.
Disebutkan, kegiatan tersebut juga untuk mendorong pelaksanaan imunisasi rutin.
Ditempat yang sama, Staf Imunisasi Kantor Unicef Perwakilan Sulawesi Selatan dan Maluku, Elda Lunera Hutapea mengatakan, imunisasi merupakan hal yang sangat penting.
Mengingat dampak bagi pertumbuhan anak.
"Diharapkan dengan adanya my village my home ini, diharapkan masyarakatnya juga yang aktif," ujarnya.
Sebelumnya, dalam workshop, Hutapea menjelaskan perihal pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
Baca juga: Divonis 5 Tahun Karna Tertangkap Miliki Narkoba, Warga Waihaong – Ambon Ini Ajukan Banding
Baca juga: Masa Jabatan Bupati Ramli Umasugi Tersisa Sebulan Saja, DPRD Gelar Rapat Paripurna Pemberhentian
Pelaksanaan sendiri dalam dua tahap. Dimana tahap pertama direncanakan pada periode Mei di seluruh provinsi, di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Selain itu, sasaran imunisasi tambahan campak rubela yang sasarannya untuk anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun.
Tahap pertama adalah Imunisasi Tambahan dan Imunisasi Kejar. Dimana sasaran imunisasi tambahan meliputi anak usia 9-12 bulan sementara sasaran imunisasi kejar meliputi usia 12-15 bulan.
"Jadi dengan adanya Banner itu tadi, masyarakat bisa melihat anak anak mana yang belum imunisasi. Jadi disitu kan ada status imunisasinya kan,"jelasnya.
Ia menyarankan agar seluruh stakeholder di tingkat negeri/desa atau kelurahan dapat berperan aktif dalam mendorong terlaksananya imunisasi.
"Nanti masyarakat kalau itu ditempel di kelurahan atau di posyandu dan tadi ada komitmen dari bapak Lurah bahwa itu akan ditempel kemudian orang bisa melihat," tandasnya. (*)