Demo Kenaikan BBM
BBM dan Minyak Goreng Naik Harga, Ini Solusi Kabid PTKP HMI Ambon
Meski diguyur hujan, aksi unjuk rasa yang berlangsung di monumen Gong Perdamaian Kota Ambon itu, berlanjut hingga ke halaman depan gedung DPRD
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Demonstrasi menyikapi kelangkaan dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) digelar organisasi kepemudaan (OKP) Cipayung Plus, Rabu (13/4/2022).
Meski diguyur hujan, aksi unjuk rasa yang berlangsung di monumen Gong Perdamaian Kota Ambon itu, berlanjut hingga ke halaman depan gedung DPRD Provinsi Maluku.
Sekurang-kurangnya, t 6 OKP yang terlibat dalam aksi itu.
Mereka pun menyodorkan orator-orator ulungnya untuk menyampaikan isi pikiran kepada wakil rakyat.
Salah satunya yakni Ketua Bidang PTKP HMI cabang Ambon, Poyo Sohilauw yang berapi-api saat memberikan orasinya.
Baca juga: Sebar Konten Asusila Mantan Pacar di Media Sosial, Yoel Diamankan Polisi
Baca juga: Jawab Keluhan Demonstran, Asis Sangkala Pastikan Komisi II Telah Menghadap BPH Migas
Dalam orasinya, Sohilauw menjelaskan dampak kenaikan minyak goreng dan kenaikan serta kelangkaan harga BBM.
Menurutnya, hal tersebut akan berdampak pada pendapatan para petani dan nelayan.
“Maluku ini mayoritas petani dan nelayan, kalau harga minyak goreng dan BBM naik, bagaimana nasib bapak dan ibu kita di kampung,” ucapnya.
Ia membandingkan masa pemerintahan saat ini dengan zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dimana saat itu harga beli kopra dari petani yang menjadi bahan dasar minyak goreng masih tinggi.
“Dulu zaman SBY, minyak murah tapi harga jual kopra tinggi, petani kami sejahtera,” kata dia.
Ia pun memberikan solusi kepada wakil rakyat, jika harga minyak goreng di pasaran ikut naik, maka harga beli kopra dari petani pun juga harus dinaikan.
“kalau harga minyak goreng naik, seharusnya harga beli kopra dari petani kita juga ikut naik, tapi kenapa harganya masih merosot,” tandasnya.
Diketahui, para mahasiswa itu menyuarakan 3 poin tuntutan, antara lain kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite kenaikan Pertamax dan melonjaknya harga sembako di seluruh Indonesia.(*)