Gadis 16 Tahun Tewas Dibunuh karena Teriak saat Disetubuhi, Mayat Dibuang ke Gorong-gorong

Mayat gadis 16 tahun di selokan Bundaran Kota Masohi ternyata korban pembunuhan, pelaku mengaku membunuh karena korban teriak saat bersetubuh.

TribunAmbon.com/Lukman
Sejumlah Aparat Polres Maluku Tengah tampak sedang mengangkat mayat perempuan yang ditemukan di dalam selokan di kawasan Bundara Kota Masohi, Maluku Tengah Rabu (9/3/2022) sore. 

TRIBUNAMBON.COM - Penemuan mayat gadis 16 tahun di selokan menghebohkan warga Masohi, Maluku Tengah.

Mayat perempuan tersebut ditemukan dalam gorong-gorong di Jl Abdullah Soulissa, kawasan Bundaran Kota Masohi, Rabu (9/3/2022) sore.

Setelah penyelidikan selama beberapa hari, diketahui mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.

Pelaku pembunuhan pun berhasil ditangkap di dua lokasi yang berbeda.

Adapun pelaku pembunuhan tersebut yakni RS (22) dan IPT (34) warga Desa Haya Kecamatan Tehoru.

Kapolres Malteng AKBP Abdul Ghafur mengatakan, pelaku berprofesi sebagai sopir.

Baca juga: Temuan Mayat di Masohi, Pelaku Akui Ikat Korban dengan Batu Agar Tak Hanyut

Baca juga: Mayat Tanpa Identitas di Kota Masohi Ternyata Dibunuh, Pelaku Sudah Ditangkap

“Para pelaku sebagai sopir mobil,” kata AKBP Abdul Ghafur di Mapolres, Senin (14/3/2022).

IPT dibekuk tanpa perlawanan di rumahnya di Desa Haya.

Sementara RS diringkus dalam perjalanan dari pelabuhan Waipirit menuju Kota Masohi.

Dua pelaku pembunuhan MAL tampak digiring sejumlah anggota polres bersenjata lengkap usai gelaran Konfrensi Pers di Mapolres setempat, Senin (14/3/2022).
Dua pelaku pembunuhan MAL tampak digiring sejumlah anggota polres bersenjata lengkap usai gelaran Konfrensi Pers di Mapolres setempat, Senin (14/3/2022). (TribunAmbon.com/ Lukman Mukaddar)

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan fakta bahwa pembunuhan berawal dari pesta minuman keras di Pantai Pengeringan Kota Masohi.

Setelah berpesta, keduanya kemudian keduanya kemudian menghubungi dan dimintakan wanita untuk datang ke penginapan Samudra.

Tak berapa lama korban datang dan masuk ke dalam kamar RS.

“Tersangka mengaku korban ada di kamar 01 kepada IPT. Dan selanjutnya rekannya itu menemui korban melakukan hal yang sama (bersetubuh) kepada korban,” jelas Kapolres.

Baca juga: Mayat Tanpa Identitas di Kota Masohi Ternyata Dibunuh, Ini Kronologinya

Selanjutnya, IPT sempat merayu korban dengan iming-iming uang sebesar Rp.200 dan akhirnya berhasil menyetubuhi korban.

Pada saat itu, korban merasa kesakitan dan berteriak. Karena takut teriakan korban didengar orang, tersangka IPT kemudian membungkam mulut dan hidung korban dengan bantal.

Setelah kurang dari 1 jam, IPT melihat korban sudah tidak bergerak.

Melihat korban sudah tak bernyawa, IPT bersama RS mengikat korban dengan tali jemuran yang ditemukan di penginapan.

“Tali itu diserahkan kepada IPT dan setelah itu, keduanya menggendong mayat korban ke dalam gorong-gorong. Tersangka mengikat kaki korban diisi dalam karung, kemudian korban diikat dengan batu dengan maksud menjadi beban agar mayat korban tidak hanyut terbawa air,” beber Kapolres.

Setelah itu, tersangka IPT pergi meninggalkan TKP dan kembali ke rumahnya, hingga mayat korban ditemukan oleh warga.

Baca juga: Terungkap Identitas Mayat yang Ditemukan di Selokan, Ternyata Siswi, Diduga Korban Pembunuhan

Baca juga: Polisi Sebar Edaran Ciri Mayat Perempuan di Selokan Kota Masohi - Maluku Tengah

Identitas Korban

Identitas mayat perempuan tanpa identitas yang ditemukan di selokan kawasan Bundaran Kota Masohi, Rabu sore (9/3/2022) akhirnya terungkap.

Ialah siswa kelas XI di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Masohi, berinisial MAL.

"Iya, benar itu korban," kata Ice Latuny salah satu keluarga korban kepada wartawan di RSUD Masohi, Jumat (11/3/2022).

Keluarga mayat tanpa identitas tampak mendatangi RSUD Masohi, Jumat (11/3/2022).
Keluarga mayat tanpa identitas tampak mendatangi RSUD Masohi, Jumat (11/3/2022). (TribunAmbon.com/ Lukman Mukaddar)

Dijelaskan, MAL keluar rumah sejak 18 Februari 2022 usai adu mulut dengan kedua orang tuanya.

“Nomor handphone Orang tua MAL sengaja di blokir oleh MAL, jadi tidak ada kabar ada penemuan jenasah perempuan oleh pihak kepolisian orang tua MAL Menghubungi MAL tetapi tidak bisa tersambung, dari situlah ada kecurigaan kami keluarga,” tutur Latuny.

Keyakinan identitas korban diketahui dari gelang tangan yang dipakainya.

"Kami kenal dari gelang tangan yang terbuat dari benang dan gigi.” bebernya.

Baca juga: Dokter Visum Mayat Perempuan yang Ditemukan Dalam Selokan Bundaran Kota Masohi

Pantauan TribunAmbon.com di RSUD Masohi pihak keluarga dan kerabat MAL mulai berdatangan termasuk Kepala sekolah tempat MAL bersekolah, Jumat (11/3/2022).

Hingga berita ini disiarkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun pihak rumah sakit.

Kepolisian membenarkan kepastian identitas itu setelah mendapat hasil visum serta temuan sejumlah barang milik korban.

“Selain ciri fisik, kepastian tentang Identitas jenazah juga dikuatkan dengan barang bukti yang dikantongi penyidik,” ungkap Kasi Humas Polres Malteng, Iptu Ridho Masihin kepada pers, Jumat (11/3/2022).

MASOHI: Sejumlah Aparat Polres Maluku Tengah tampak sedang mengangkat mayat perempuan yang ditemukan di dalam selokan di kawasan Bundara Kota Masohi, Maluku Tengah Rabu (9/3/2022) sore.
MASOHI: Sejumlah Aparat Polres Maluku Tengah tampak sedang mengangkat mayat perempuan yang ditemukan di dalam selokan di kawasan Bundara Kota Masohi, Maluku Tengah Rabu (9/3/2022) sore. (TribunAmbon.com/Lukman)

Lanjutnya pihak keluarga menyetujui dilakukannya visum untuk kepentingan penyelidikan penyebab kematian korban.

“Keluarga menyetujui dilakukan otopsi agar pelaku dapat segera terungkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya,” tandas Buce Latuny, kepala mata rumah Latuny kepada wartwan di RSUD Masohi.

Latuny menyerahkan penuh pengungkapan kasus ini kepada pihak berwajib.

“Asumsi kita, pada kematian secara wajar maka jenazah harusnya berada di tempat yang layak. Fakta yang ada, jenazah anak kami ditemukan di tempat yang tidak layak, berarti kematiannya juga tidak wajar. Karena itu, keluarga besar Latuny menaruh harapan besapenuh bakepada pihak kepolisian untuk dapat mengungkap ini secara tuntas,” tandasnya.

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani, Lukman Mukadar)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved