Temuan Mayat di Masohi

Terungkap Identitas Mayat yang Ditemukan di Selokan, Ternyata Siswi, Diduga Korban Pembunuhan

"Keluarga menyetujui dilakukan autopsi agar pelaku dapat segera terungkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya,"

TribunAmbon.com/Lukman
MASOHI: Sejumlah Aparat Polres Maluku Tengah tampak sedang mengangkat mayat perempuan yang ditemukan di dalam selokan di kawasan Bundara Kota Masohi, Maluku Tengah Rabu (9/3/2022) sore. 

TRIBUNAMBON.COM - Sesosok mayat perempuan ditemukan di selokan kawasan Bundaran Kota Masohi, Rabu (9/3/2022) sore.

Belakangan mayat tersebut diketahui sebagai MAL (16), siswa kelas XI di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Masohi.

"Iya, benar itu korban," kata Ice Latuny, salah satu keluarga korban kepada wartawan di RSUD Masohi, Jumat (11/3/2022).

Menurut Ice, MAL ke luar rumah sejak 18 Februari 2022 usai adu mulut dengan kedua orang tuanya.

"Nomor handphone orang tua MAL sengaja diblokir oleh MAL, jadi ada kabar penemuan jenazah perempuan oleh pihak kepolisian orang tua MAL menghubungi MAL tetapi tidak bisa tersambung, dari situlah ada kecurigaan kami keluarga," tutur Latuny.

Keyakinan identitas korban diketahui dari gelang tangan yang dipakainya.

"Kami kenal dari gelang tangan yang terbuat dari benang dan gigi," ujarnya.

Keluarga mayat tanpa identitas tampak mendatangi RSUD Masohi, Jumat (11/3/2022).
Keluarga mayat tanpa identitas tampak mendatangi RSUD Masohi, Jumat (11/3/2022). (TribunAmbon.com/ Lukman Mukaddar)

Sementara itu Kepolisian membenarkan mayat tanpa identitas yang ditemukan di selokan Jl Abdullah Soulissa, Kota Masohi adalah MAL (16).

MAL adalah siswa kelas XI di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Masohi.

Kepastian identitas itu setelah mendapat hasil visum serta temuan sejumlah barang milik korban.

"Selain ciri fisik, kepastian tentang identitas jenazah juga dikuatkan dengan barang bukti yang dikantongi penyidik," ungkap Kasi Humas Polres Malteng, Iptu Ridho Masihin kepada pers, Jumat (11/3/2022).

Pihak keluarga menyetujui dilakukannya visum untuk kepentingan penyelidikan penyebab kematian korban.

"Keluarga menyetujui dilakukan autopsi agar pelaku dapat segera terungkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya," tandas Buce Latuny, kepala mata rumah Latuny kepada wartwan di RSUD Masohi.

Latuny menyerahkan penuh pengungkapan kasus ini kepada pihak berwajib.

"Asumsi kita, pada kematian secara wajar maka jenazah harusnya berada di tempat yang layak."

"Fakta yang ada, jenazah anak kami ditemukan di tempat yang tidak layak, berarti kematiannya juga tidak wajar. Karena itu, keluarga besar Latuny menaruh harapan besar kepada pihak kepolisian untuk dapat mengungkap ini secara tuntas," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved