Harga Minyak Goreng

Minyak Goreng di Pasar Binaya Masohi Masih Mahal, Ada yang Jual Rp 21 Ribu

Sampai hari ini, Sabtu (26/2/2022) harga minyak goreng di Pasar Binaiya Masohi, masih belum seragam Rp 14 ribu.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
TribunAmbon.com/Lukman
MALUKU: Minyak goreng kemasan botol dan plastik milik salah satu pedagang di Pasar Binaya Masohi. Diketahui, minyak goreng kemasan di sana belum seragam, bahkan masih terbilang mahal. 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Sampai hari ini, Sabtu (26/2/2022) harga minyak goreng di Pasar Binaiya Masohi, masih belum seragam Rp 14 ribu.

Harga minyak goreng di pasar Binaya Masohi sampai hari ini masih terbilang mahal.

Bahkan diatas harga eceran tertinggi (HET).  Padahal, pemerintah telah memberlakukan minyak goreng satu harga sejak 1 Februari awal bulan lalu.

Pantauan TribunAmbon.com, banyak ditemukan minyak goreng kemasan dijual diatas HET paling murah sebesar Rp15 ribu per liter dan tertinggi Rp. 21 ribu perliter.

Baca juga: ICW Nilai Pemerintah Tak Sigap dan Gagal Mitigasi Masalah Minyak Goreng, Ini Alasannya

"Minyak goreng disini paling murah itu Rp. 15 ribu sedangkan paling mahal itu Rp. 21 ribu,"kata Nadya, salah satu pedagang sembako di Masohi, Sabtu (26/2/2022).

Di pasar Binaya Masohi sendiri sangat sulit ditemukan minyak goreng curah. Hampir rata-rata para pedagang menjual minyak goreng kemasan.

Berikut rinciannya:

Minyak goreng Fitri per liternya dijual Rp 15.

Sedangkan Minyak goreng Fortun Rp. 17 ribu dan Bimoli Rp 21 ribu per liter.

Minyak Bimoli sendiri naik dari Rp.18 menjadi Rp. 21 ribu, sedangkan minyak Fitri naik dari 13 ribu menjadi Rp. 15 ribu.

Ada sedikit penurunan justru pada minyak goreng Fortun yang turun dari Rp. 20 ribu menjadi Rp. 17 ribu/liternya.

"Sudah dari beberapa bulan belakangan tapi minyak Fitri ini yang baru naik bulan lalu,"tambah Nadya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Maluku Tengah Musalam Tomagola yang dikonfirmasi beberapa hari lalu menyebutkan, belum ada perubahan harga jual minyak goreng di pasar Binaya Masohi lantaran minyak goreng subsidi satu harga itu belum masuk Kabupaten Maluku Tengah.

"Karena disini kan pedagang masih menjual stok lama, dan kalau mau ikut satu harga pastinya mereka akan rugi. Dan Minyak subsidi juga belum masuk ke Maluku Tengah,"ujar Tomagola.

Sampai hari bahkan pihaknya belum menerima informasi terkait kapan minyak goreng bersubsidi itu digelontorkan ke Maluku Tengah.

"Kita belum menerima informasi terkait,"ujar Tomagola.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved