PPKM Level 2 di Ambon
Belum Sebulan Jalani PTM Terbatas, 17 SMP di Ambon Kembali Ditutup
Kurang dari sebulan menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, 17 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Ambon secara resmi ditutup kembali.
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kurang dari sebulan menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, 17 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Ambon secara resmi ditutup kembali.
PTM yang dialihkan ke Belajar Jarak Jauh atau online ini akan diberlakukan hingga Maret 2022 mendatang.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy kepada wartawan mengatakan penutupan PTM Terbatas ini sebagai langkah menanggulangi covid-19 yang telah semakin melonjak.
Aturan ini pun telah tertuang pada instruksi Wali Kota Ambon nomor 15 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat (PPKM) level dua.
“Nah oleh karena itu dalam waktu dekat kita akan kembali mengambil langkah-langkah sesuai dengan kualifikasi PPKM level dua ini dengan memberlakukan secara ketat aturan-aturan yang telah kita tetapkan sama seperti yang kita terapkan di level 2. Misalnya untuk sekolah, kan sekolah itu sempat kita laksanakan sekolah tatap muka untuk 12 sekolah. Tetapi dengan memperhatikan kondisi itu maka kita akan tutup lagi sampai dengan bulan Maret,” kata Louhenapessy, Kamis (3/2/2022) sore.
Aturan PPKM Level 2 akan mulai diberlakukan per Senin (7/2/2022).
“Besok Jumat, Sabtu, Minggu, kita akan sosialisasi secara bersama. Dan hari senin kita akan terapkan itu. Kita akan tetapkan lagi sesuai dengan instruksi menteri yang terbaru dan berlaku hari Senin,” jelasnya.
Baca juga: PPKM Level 2 di Ambon Bakal Diterapkan 7 Februari Mendatang
Lanjut Louhenapessy, pemerintah telah menutup PTM Terbatas di 11 Sekolah sebelumnya.
Pasalnya dari hasil random sampling tes rapid antigen terhadap 25 persen dari jumlah siswa juga tenaga pendidik dan pegawai ditemukan sebanyak 125 orang yang reaktif.
“Karena ketentuan dalam SKB 4 menteri itu kalau ada sekolah yang terindikasi covid maka akan diliburkan 14 hari. Nah kita kemarin ambel sample untuk sekolah itu ada 25 persen dari murid. Nah itu dari 2ribu sekian, itu saja ada 125 sekian yang reaktif, kemudian pcr dan positif,” jelasnya.
Penutupan sekolah tatap muka ini, tambah Louhenapessy, akan di evaluasi lagi pada April 2022 mendatang.
dan akan diizinkan kembali bila kondisi membaik maka
“Oleh karena itu idealnya dengan memperhatikan perkiraan pada pak menteri kesehatan pada puncak omicron akan terjadi pada Februari dan Maret. Maka kita sepakat sekolah kita tutup Maret nanti bulan April kita evaluasi lagi. Klo misalkan kondisi baik maka kita akan buka lagi untuk sekolah tatap muka,” tandasnya. (*)