Ambon Hari Ini
Persoalkan Dana Kegiatan Rp. 4 Juta, Mahasiswa Fisip Unpati Demo hingga Bakar Ban
Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) persoalkan dana kegiatan Rp. 4 juta.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) persoalkan dana kegiatan Rp. 4 juta.
Mereka melakukan aksi protes di depan gedung Fisip Unpatti, Jalan Ir. M. Putuhena, Teluk Ambon, Kota Ambon, Kamis (30/9/2021) pagi.
Dana untuk kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 62 Fisip Unpatti itu, dinilai tak transparan.
Baca juga: Warga Kota Ambon Boleh Tunjukkan Kartu Vaksin, Kalau Tak Punya Aplikasi Peduli Lindungi
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, puluhan mahasiswa berkumpul untuk menyampaikan aspirasinya dengan menggunakan pengeras suara.

Satu persatu orator secara bergantian menyampaikan apa yang menjadi tuntutannya.
Mereka bahkan membakar ban bekas hingga asapnya masuk ke koridor-koridor fakultas kuning tersebut.
"Kami demo karena tidak ada transparansi anggaran Dies Natalies 62 tahun Fisip Unpatti," ujar Koordinator aksi, Ayub Rumakefing (22).
Baca juga: Siapapun yang Lihat Naruto, Tolong Laporkan ke Basarnas Ambon
Ia menjelaskan, anggaran yang dijanjikan pihak fakultas yakni sebesar Rp. 4 Juta, namun pada pencairannya, dana yang terkucur hanya sebesar Rp. 2 juta.
"Awalnya mereka bilang anggaran Rp. 4 Juta, tapi waktu pencairan, malah cuma 2 juta, ketika ditanyai, katanya dipotong pajak, lalu kami minta rinciannya, mereka tidak bisa memberikannya," ucapnya.
Mereka menuntut agar oknum yang diduga melakukan penggelapan dana tersebut segera mengeluarkan surat pernyataan dan permintaan maaf.
"Kami meminta oknum yang bersangkutan untuk segera meminta maaf dan membuat surat pernyataan, kalau tidak silahkan dipecat dengan tidak hormat," tandasnya.
Aksi tersebut direspon langsung oleh pihak fakultas dengan menemui massa aksi untuk menggelar audiensi terkait permasalahan tersebut. (*)