Revitalisasi Pasar Mardika
Sebut 200 Lapak yang Baru Dibangun Tak Bisa Urai Kemacetan, Jafry Taihattu: Percuma
Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu menilai pembangunan 200 lapak baru di Kawasan Losari tak bisa mengurai kemacetan.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu menilai pembangunan 200 lapak baru di Kawasan Losari tak bisa mengurai kemacetan.
“Percuma. Kebijakan apapun yang ada di Ambon tidak akan bisa mengurai kemacetan,” kata Jafry Taihuttu kepada TribunAmbon.com, Kamis (23/9/2021) pagi.

Ia menerangkan, dari waktu ke waktu komisi bersama Satlantas, Dinas Perhubungan dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) sudah sering kali membahas soal manajemen kemacetan di Kota Ambon namun sama saja.
Mengingat, faktor hambatannya adalah dengan selalu bertambahnya volume kendaraan dari waktu ke waktu.
“Volume kendaraan memang selalu bertambah. Untuk mendapatkan mobil dan motor dulu itu lama karena mobil harganya bagaimana ya harus dibayar langsung tidak bisa di kredit sekarang punya uang sedikit sudah bisa dapat kendaraan nanti dicicil karena lembaga finance juga banyak,” ungkapnya.
Baca juga: Dalih Kurangi Kemacetan di Pasar Mardika, Pemkot Ambon Bangun 200 Lapak dan Kios di Trotoar
Baca juga: Dipindahkan karena Tidak Bayar Parkir, Sopir Truk; Wali Kota Ambon Jangan Asal Omong
Ia mengatakan, penyebab macet di Kota Ambon termasuk pasar, bukan karena adanya proses revitalisasi pasar tapi karena bertambahnya volume kendaraan sementara ruas jalan minim.
“Jadi bicara soal macet ini bukan karena lagi revitalisasi pasar tapi dari dulu memang sudah begitu,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Ambon kembali membangun 200 lapak dan kios sementara di Kawasan Pantai Losari, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
"Kurang lebih 200 jadi 200 lebih itu ada kios ada lapak, kios kurang lebih 100 sekian, sisanya untuk lapak," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Ambon, Sir John Slarmanat kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (20/9/2021) sore.
Slarmanat mengatakan penambahan lokasi relokasi lantaran lahan yang dibangun sebelumnya tidak dapat menampung para pedagang yang terdampak itu.
Selain itu juga dapat mengurangi kemacetan di dalam pasar.(*)