Maluku Terkini

Unggahan Netizen di Facebook Rugikan Partai, Ketua PKS Maluku Tengah Beri Klarifikasi

Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Maluku Tengah (Malteng), Arman Mualo  menyesalkan status Facebook yang diunggah salah satu netizen berinisia

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com/Lukman
MALUKU: Ketua DPD PKS Maluku Tengah, Arman Mualo (baju batik) saat memberikan keterangan pers di Kantornya, Rabu (28/7/2021). 

Namun setelah satu bulan, kejadian itu diungkit kembali lewat medsos dan mengarah ke pencemaran nama baik terhadap person Haerudin dan PKS Malteng.  

"Saat itu ada laporan yang disampaikan pihak yang merasa dirugikan dan tidak ada BAP hanya waktu itu di Polres juga hanya saling mengklarifikasi dan kami anggap tidak ada masalah. Kenapa pegiat sosial membuang isu ini ke Facebook," kata Arman menanyakan motif apa dari unggahan Fahri. 

"Dalam aspek hukum saja ada asas praduga tak bersalah, masa saudara FA sebagai pegiat sosial yang tidak punya legitimasi apa-apa bisa memberikan pernyataan seakan akan saudara tau segalanya. Saudara bisa memvonis seseorang dan lembaga diruang publik, itu luar biasa," Imbuhnya. 

Atas hal itu, lanjutArman, pihaknya sedang berkonsultasi dengan kuasa hukum guna membawa masalah tersebut ke ranah hukum. 

"Intinya kami merasa dirugikan atas status tersebut dan akan ambil langkah hukum soal status FA," tegas Mualo. 

Sementara itu, Haerudin sebagai pemilik Hotel Onemai menjelaskan  kronologis kejadian antara ia dan tiga tamu hotel tidaklah seperti status di Facebook yang lebih menyudutkan dia. 

Dikatakan saat kejadian, tiga perempuan yang merupakan tenaga kesehatan dari Kecamatan Lehitu hendak menginap di Hotel Onemai. 

Hotel tersebut merupakan Hotel yang telah dipakai beberapa kamar oleh Dinas Kesehatan Maluku Tengah untuk menampung tenaga kesehatan yang bertugas sebagai vaksinator di Kota Masohi selama dua pekan.

Namun, ketiga Nakes tersebut ingin masuk nginap padahal saat itu belum waktunya tempati kamar yang telah booked pihak Dinas Kesehatan untuk mereka. 

"Mereka mau menginap padahal belum waktunya untuk nginap. Tapi mereka sebut mereka ingin pakai kamar saya bilang kalau pakai kamar harus bayar duluan karena itu aturan. Dan mereka saat itu mengaku capek untuk mau istirahat saya bilang istirahat di dua kamar. Tapi beberapa jam setelahnya karyawan saya minta mereka membayar kamar hotel mereka jawab sudah sampaikan ke saya, padahal waktu itu saya rasa tidak bilang nginap duluan baru bayar," jelas Haerudin. 

"Saat terima laporan karyawan, saya bersama karyawan perempuan satu pergi ke kamar yang ditempati ibu ibu itu (tenaga kesehatan). Terus karyawan saya toki pintu guna menanyakan kenapa mereka bawa nama saya. Agak lama baru mereka buka dan saya bilang ke mereka ibu-ibu di perhotelan tidak gratis. Kalau seandainya ibu tidak bayar ibu dong keluar. Itu kalimatnya yang saya sampaikam tidak ada pelecehan seperti yang mereka tuduhkan," tambah Haerudin menjelaskan. 

Haerudin yang juga anggota DPRD Maluku Tengah itu juga membantah bahwa ia sempat masuk ke dalam kamar.

"Saya di luar pintu dan awaktu itu saya berada di belakang karyawan saya. Saya hanya sampaikan kalau tidak bayar keluar itu saja tidak ada yang lain," jelas Haerudin. 

Haerudin juga akan mengambil langkah hukum secara pribadi terhadap unggahan itu kalau Fahri tidak memberikan klarifikasi di Facebook

"Saya akan ambil langkah hukum kalau dia tidak klarifikasi. saya tempuh secara hukum saya yakin tidak ada pelecehan," tutup haerudin.

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved