Kapal Kandas di Buru
39 Jam Kandas, KM. Tidar Berhasil Dilabuhkan di Pelabuhan Namela – Pulau Buru
Sebelumnya PT. Pelni telah memastikan bahwa KM. Tidar yang kandas 100 meter dari dermaga Pelabuhan Laut Namlea itu tidak akan kandas selamanya.
Penulis: Adjeng Hatalea | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea
NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM – KM. Tidar berhasil dievakuasi setelah kandas selama kurang lebih 39 jam di Pelabuhan Laut Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, pukul 03.00 WIT, Rabu (28/7/2021) dini hari.
“Sekitar pukul 3 pagi, KM. Tidar sudah mencoba untuk melakukan kegiatan olah gerak dari kandasnya. Ternyata itu berhasil atas perkenaan Tuhan yang Maha Esa tiba-tiba kapalnya keluar sendiri dan berhasil,” ungkap Kepala Kantor UPT Kelas II Namlea, Jonny Arnold Pentury saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu.
Sebelumnya PT. Pelni telah memastikan bahwa KM. Tidar yang kandas 100 meter dari dermaga Pelabuhan Laut Namlea itu tidak akan kandas selamanya.
Bahkan pihak Pelni telah menurunkan kapal tugboat bermesin diesel yang berkekuatan 2.200 untuk menarik badan kapal.
Bersamaan dengan tibanya tugboat itu, KM. Tidar telah berusaha untuk melakukan olah gerak dari kandasnya dan itu berhasil.
“Saat yang bersamaan Tugboat yang membantupun datang dan melakukan proses bantuan,” sebut dia.
Baca juga: Tugboat Berkekuatan 2.200 Sudah Tiba di Pelabuhan Namlea, KM Tidar Dipastikan Tidak Kandas Abadi
Baca juga: Ambon Kembali Zona Merah, Kapolda Maluku Minta Warga Tetap Jaga Prokes Meski Sudah Vaksin
Proses evakuasi berjalan lancar, kondisi kapal dalam keadaan baik, sehingga Rabu siang sekitar pukul 13.00 WIT KM. Tidar bisa dilabuhkan di dermaga Pelabuhan Laut Namlea.
“Jam 1 siang tadi disandarkan kembali di pelabuhan Namlea, kondisi sandar dalam kondisi baik,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, KM. tidar kandas di Pelabuhan Laut Namlea sesaat setelah melakukan olah gerak keluar untuk melaksanakan trayeknya menuju ke Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Senin (26/7/2021) 12.30 WIT.
Sebanyak 605 penumpang yang terdiri dari 541 penumpang lanjutan dan 64 penumpang naik dievakuasi menggunakan empat unit armada, yakni 1 unit KLM Bone Anty, 1 unit Speedboat Polairud, 1 unit Longboat Basarnas, dan 1 unit speed KLPP.
Setidaknya 50 personel gabungan yang terdiri dari Polairnud Pulau Buru, Basarnas, KPLP, dan TNI/Polri setempat diterjunkan untuk membantu proses evakuasi tersebut.
Sebagian besar penumpang telah diberangkatkan dengan KM. Pangarango dan sebagian masih menunggu keberangkatan KM. Tidar. (*)