Maluku Terkini
Di Maluku, Seluruh Imam dan Pengurus Masjid Akan Bahas Panduan Ibadah Selama Ramadhan
Langkah ini menindaklanjuti surat edaran terkait Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2021 atau 1442 Hijriah.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Salama Picalouhata
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Seluruh Imam beserta Pengurus Mesjid dari tiap Kabupaten dan Kota di Provinsi Maluku akan melakukan pertemuan membahas panduan ibadah selama bulan suci ramadhan.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku, Jamaluddin Bugis menindaklanjuti surat edaran terkait Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2021 atau 1442 Hijriah.
“Nanti akan kami panggil seluruh Imam dan pengurus masjid dari tiap Kabupaten dan Kota agar semaksimal mungkin dapat menjalankan apa yang sudah menjadi amanah dari pusat,” katanya saat di temui TribunAmbon.com di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Maluku, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Selasa (6/4/2021) kemarin.
“Saya panggil, karena kalau cuma diedarkan nantinya mereka punya penafsiran masing-masing, akhirnya tidak satu komando,” ujarnya.
Surat Edaran itu memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan protokol kesehatan, sekaligus untuk mencegah, mengurangi penyebaran dan melindungi masyarakat dari risiko Covid-19.
Baca juga: Disperindag Kabupaten Buru Gelar Pasar Murah Jelang Ramadhan Selama 3 Hari
Baca juga: Sepekan Jelang Ramadhan, Harga Buah di Ambon Semakin Murah
Baca juga: Harga Daging Sapi Stabil, Ayam Potong Perlahan Naik Menjelang Ramadhan
Berikut ini isi panduan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2021 yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 03 tahun 2021:
1. Umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau atas alasan syar'i lainnya yang dapat dibenarkan, wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan sesuai hukum syariah dan tata cara ibadah yang ditentukan agama.
2. Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti. Baca juga: Selain Tarawih, Pemerintah Juga Izinkan Shalat Idul Fitri 1442 H Berjemaah
3. Dalam hal kegiatan buka puasa bersama tetap dilaksanakan, harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan.
4. Pengurus masjid/musala dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah antara lain:
a. Salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Alquran, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas masjid/musala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjemaah, dan setiap jemaah membawa sajadah/mukena masing-masing.
b. Pengajian/Ceramah/Taushiyah/Kultum Ramadan dan Kuliah Subuh, paling lama dengan durasi waktu 15 menit.
c. Peringatan Nuzulul Quran di masjid/musala dilaksanakan dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
5. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana angka 4 (empat) wajib menunjuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan dan mengumumkan kepada seluruh jemaah, seperti melakukan disinfektan secara teratur, menyediakan sarana cuci tangan di pintu masuk masjid/musala, menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan setiap jemaah membawa sajadah/mukena masing-masing.
6. Peringatan Nuzulul Quran yang diadakan di dalam maupun di luar gedung, wajib memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan jumlah audiens paling banyak 50 persen dari kapasitas tempat/lapangan.